Alaku
Alaku
Alaku
Berita TerkiniNasionalPolitik

Pemilu 2024: Partai Demokrat Belum Menentukan Arah Koalisi

×

Pemilu 2024: Partai Demokrat Belum Menentukan Arah Koalisi

Sebarkan artikel ini
Pemilu 2024: Partai Demokrat Belum Menentukan Arah Koalisi
Pemilu 2024: Partai Demokrat Belum Menentukan Arah Koalisi - Foto Dok Detikcom

Rapat Partai Demokrat masih belum menemukan keputusan dalam sikap untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief mengatakan indikasi Partai Demokrat hanya ada 2 opsi untuk Pemilu 2024.

“Hasil rapat dengan DPD dan rapat awalnya MTP (Majelis Tinggi Partai), itu belum memutuskan apa-apa karena kita baru ada gambaran,” kata Andi Arief saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2023). Dilangsir detikcom.

Andi Arief juga mengatakan ada hal paling mendasar sebelum Partai Demokrat memutuskan sikap dalam Pemilu 2024. Untuk saat ini Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief masih menunggu jawaban dari PDIP dan Gerindra apakah mereka mau menerima Partai Demokrat.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, jika Demokrat telah mengumpulkan Ketua DPD seluruh Indonesia, kemarin guna membahas peluang untuk merapat ke PDIP. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Janse Sitindaon menyebut peluang pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY turut menjadi pembahasan internal Partai Demokrat dalam mengambil langkah politik Partai Demokrati pada pesta demokrasi 2024 mendatang.

Janse mengatakan, jika Rapat Pleno DPP telah dilakukan, dan saat ini mereka telah mengumpulkan seluruh ketua DPD Demokrat Se-Indonesia. Jadi untuk saat ini semua orang tengah membahas untuk mengambil langkah kerja sama baru-baru ini.

Baca Juga:  Puan Maharani Bakal Bertemu Kaesang, Bahas Pilpres?

Rapat Pleno adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang mengacu pada pertemuan atau rapat yang melibatkan semua anggota atau peserta yang berhak hadir dalam sebuah organisasi atau badan. Biasanya, Rapat Pleno digunakan dalam konteks rapat organisasi seperti pemerintahan, lembaga legislatif, partai politik, atau organisasi lainnya di mana keputusan penting atau kebijakan diambil oleh seluruh anggota atau pemangku kepentingan yang berhak hadir.

Dalam Rapat Pleno, semua peserta memiliki hak untuk berbicara, memberikan masukan, dan memilih dalam pengambilan keputusan. Rapat Pleno biasanya diadakan secara berkala atau ketika ada keputusan penting yang perlu diambil. Tujuannya adalah untuk memastikan partisipasi dan keterlibatan penuh dari semua anggota atau pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.

Rapat Pleno dapat menjadi forum penting untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan tentang isu-isu kunci, merumuskan kebijakan, atau menentukan arah organisasi. Ini adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa semua pandangan dan suara yang relevan didengar dan dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.

Baca Juga:  Sholawat Jawi Emprak Warisan Budaya yang Berharga

Sudah adanya lampu hijau dari public yang telah disampaikan oleh pihak PDIP ini akan menjadi pembahasan lebih lanjut bagi Demokrat dalam menentukan langkah berkutnya, tapi mereka juga masih memegang prinsip kerja sama di mana mencari hasil kerja sama yang baik bagi rakyat, dan bangsa Indonesia jelang Pemilu 2024.

Selain itu Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution, mengatakan ucapan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perihal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bagi SBY sendiri melalui Syahrial, Megawati memang sosok yang memegang komitmen dengan keputusannya.

Ucapan SBY itu, menurut cerita yang disampaikan Syahrial, setelah rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat. SBY sendiri mengakui pernah menjadi anak buah Megawati Soekarnoputri dan lebih kenal sosok Ketum PDIP tersebut.

SBY yang dulunya pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam pemerintahan Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri. Yang pada akhirnya SBY mengundurkan diri pada 11 Maret 2004 untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2004.

Pada masa lalu, hubungan antara Partai Demokrat dan PDIP telah bervariasi tergantung pada konteks politik yang ada. Partai Demokrat didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pertama kali berpartisipasi dalam pemilihan umum pada tahun 2004. PDIP, di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri, adalah partai yang lebih tua dan sudah memiliki sejarah panjang dalam politik Indonesia.

Baca Juga:  Prabowo Subianto: Ojo Kesusu, Ojo Grusa-Grusu

Dalam beberapa pemilihan umum, terutama yang berlangsung sebelum tahun 2014, Partai Demokrat dan PDIP adalah pesaing politik yang serius. Namun, pada pemilihan presiden tahun 2014, SBY (Partai Demokrat) secara terbuka mendukung calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP. Hal ini menciptakan kerja sama antara kedua partai tersebut.

Setelah pemilihan umum tahun 2014, hubungan antara kedua partai ini terlihat lebih akrab, dan Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Namun, politik sering kali berubah, dan hubungan politik antara partai-partai dapat berubah sesuai dengan kepentingan politik yang berlaku.

Penting untuk dicatat bahwa politik Indonesia sangat dinamis, dan situasinya bisa berubah seiring berjalannya waktu. Untuk informasi terkini tentang hubungan antara Partai Demokrat dan PDIP, disarankan untuk mengikuti berita politik terbaru atau sumber-sumber berita yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan politik terbaru di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *