Bengkulu – Bank Sampah Kreatif Berseri yang berlokasi di Kelurahan Lempuing terus menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi masyarakat. Hingga tahun 2024, bank sampah ini berhasil mengumpulkan 24,2 ton sampah anorganik, mulai dari kardus, kertas, plastik, besi, logam hingga 28.155 botol kaca.
“Seluruh data dan dana nasabah kami catat dan kelola secara tertib,” jelas Indra Gultom, pengelola Bank Sampah Kreatif Berseri, Sabtu (21/6/25).
Saat ini, tercatat 133 nasabah aktif dengan nilai tabungan mencapai kurang lebih Rp50 juta. Bahkan, sejumlah nasabah berasal dari luar Kelurahan Lempuing, dengan nilai tabungan yang mencapai belasan juta rupiah.
Pada tahun sebelumnya, tepatnya 2023, bank sampah ini mengumpulkan 4,1 ton sampah anorganik dengan 1.997 botol kaca. Fokus utama bank sampah ini memang masih pada sampah anorganik yang tidak mudah terurai, seperti plastik, karena pengelolaan sampah organik memerlukan lahan dan fasilitas khusus.
Namun, pada 2024, inovasi terus berkembang. Bank Sampah Kreatif Berseri menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bengkulu (LPPM UNIB) dalam program pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga. Program ini telah berjalan di tingkat kelompok masyarakat, dan mulai membuahkan hasil positif dalam meningkatkan kesadaran warga.