Bengkulu, repoeblik.com – Kamis, 29 Agustus 2024, pasangan Rohidin-Meriani secara resmi mengajukan pendaftaran mereka sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU Provinsi Bengkulu, dengan dukungan massa sekitar 1.000 orang yang mengiringi. Dalam pidato pendaftarannya di KPU Provinsi, Rohidin menyampaikan beberapa poin utama di hadapan para pendukungnya, termasuk menjaga kelestarian budaya, menyelesaikan hutang pembangunan, komitmen untuk tidak bepergian selama masa jabatannya, hingga kebijakan terkait kenaikan pajak.
Menanggapi hal ini, Medio Yulistio, SE, juru bicara pasangan Helmi-Mian, memberikan tanggapannya melalui sambungan telepon. Menurut Medio, proses Pilkada ini seharusnya menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat, yang tercermin dari program-program yang akan diusung jika pasangan terpilih.
“Baik Pak Helmi maupun Pak Rohidin, keduanya sudah pernah menjabat sebagai kepala daerah. Mereka sebelumnya terpilih berkat janji-janji program yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Sekarang, masyarakat berhak menilai bagaimana janji-janji tersebut telah diwujudkan, seperti pembangunan jalan mulus oleh Pak Helmi Hasan di Kota Bengkulu, pendirian BPRS Fadillah, Rumah Sakit Harapan dan Do’a, program orang tua asuh bagi 1.240 anak yatim, dan prestasi-prestasi lainnya,” ujarnya.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Bengkulu ini juga menekankan bahwa seharusnya pidato Rohidin berfokus pada keberhasilan program-program selama masa jabatannya. Ia mempertanyakan realisasi program gas gratis untuk masyarakat, pembangunan stadion mini di setiap kecamatan, pemberian handtraktor kepada petani, dan SPP gratis bagi siswa SMA sederajat, yang dalam kenyataannya, ijazah siswa masih tertahan karena kendala ekonomi.
“Pak Helmi dan Pak Rohidin adalah putra terbaik Bengkulu. Yang seharusnya mereka tawarkan kepada masyarakat adalah prestasi nyata yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Jangan lupa, mereka terpilih karena janji-janji program sebelumnya, dan itu adalah hutang dunia akhirat,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Medio Yulistio juga meminta masyarakat untuk mengkaji anggaran yang ditetapkan oleh calon Gubernur Rohidin Mersyah dalam merealisasikan program-program yang dijanjikan pada pemilihan sebelumnya.
“Saya juga tidak mendengar dalam pidato itu mengenai keberhasilan program-program Bapak Rohidin Mersyah selama masa jabatannya. Berapa persen yang telah terealisasi? Berapa banyak dana APBD yang dianggarkan untuk mendukung program-program tersebut? Mungkin karena merasa gagal dalam kepemimpinannya, pidato itu terdengar normatif dan cenderung subjektif,” ungkapnya.
Terakhir, Medio Yulistio juga mengucapkan selamat kepada pasangan Rohidin-Meriani yang telah mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu untuk periode mendatang. Ia berharap Pilgub ini dapat berjalan lancar, menjadi ajang pertarungan gagasan, serta pembuktian komitmen keberpihakan kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu. (**)