Alaku
Alaku
Alaku
BengkuluBerita Terkini

LPBU NU Benteng; Bencana Alam Ancaman Nyata Masyarakat

×

LPBU NU Benteng; Bencana Alam Ancaman Nyata Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Diskusi Lingkungan Hidup bertema “Ancaman Bencana Alam di Bengkulu Tengah!” yang diselenggarakan Lembaga Penanggulang Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Nahdatul Ulama (NU) Bengkulu Tengah menghasilkan rekomendasi bahwa Bencana Alam Menjadi Ancaman Nyata Bagi Masyarakat di Bengkulu Tengah.

 

Diskusi yang dilaksanakan yang bertempat di Sekretariat Bersama NU Bengkulu Tengah, menghadirkan langsung sebagai Narasumber Direktur Eksekutif WALHI Bengkulu Abdullah Ibrahim Ritonga dan Ketua LPBI NU Provinsi Bengkulu Kyai Slamet Imam Wakhyudin.

 

Dibuka secara langsung oleh Ketua LPBI NU Benteng Kasio didampingi Sekretaris Rizal, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah menjadi sebuah tugas bagi seorang Khalifah untuk berbuat kebaikan dan melawan kemungkaran.

 

“Ini menjadi ikhtiar LPBI NU Benteng, dalam mengemban tugas khususnya dalam menjawab persoalan kebencanaan dan perubahan iklim.” Katanya.

Baca Juga:  Bantuan Dana Parpol Sumsel Sudah Turun, Siapa yang Terbanyak?

 

Direktur ED WALHI Bengkulu, yang bisa disapa Baim menjelaskan bahwa persoalan bencana sudah menjadi persoalan global termasuk di Indonesia.

 

“Dalam kajian WALHI secara nasional, dampak perubahan iklim tidak hanya mengakibatkan meningkatnya bencana alam seperti banjir, kekeringan, badai, dan pemanasan global. Namun juga berdampak dibanyak sektor.” Katanya.

 

Lebih lanjut dijelaskan “Hal ini terjadi, tidak hanya terkait posisi Indonesia di wilayah ring of fire sehingga beresiko Tingginya bencana, namun ada juga dipengaruhi oleh faktor non alam yang disebut sebagai Bencana Ekologis.” Papar Ibrahim, dalam paparannya.

 

Bicara Provinsi Bengkulu dan termasuk kabupaten Bengkulu Tengah sebagai wilayah yang risiko tinggi terhadap bencana, menurut Baim faktor tersebut harus dilihat dari bagaimana penguasaan ruang dan pengelolannya berkeadilan ekologis dan juga memastikan keadilan antar generasi ke depan.

Baca Juga:  Khairunnisa Helmi Hasan Dilantik Sebagai Ketua TP PKK dan TP Posyandu Bengkulu 2025-2030

 

“Tercatat sejak 1978 hingga 2020, di Bengkulu Tengah setidaknya telah terjadi 10 (sepuluh) kali bencana alam, bahkan di bulan April 2020 dampak bencana tersebut telah mengakibatkan korban jiwa, kerukan terhadap bangunan mencapai ribuan, dan masih ada korban yang hilang.” Tambahnya.

 

Sehingga WALHI Bengkulu sangat menyambut baik inisiasi LPBI NU Benteng dalam hal mengadakan kegiatan seperti ini. Pungkas Ibrahim. Diskusi ini strategis untuk memetakan akar persoalan dan menawarkan solusi soal kebencanaan di Bengkulu.

 

Sedangkan Kyai Imam, mengingat kita sebuah tentang segala sesuatu harus dilihat sebagai nilai ibadah.

 

“Terkait kebencanaan ada 3 (tiga) bahwa itu sunnatullah, azab sebagai sebuah peringatan bagi umat manusia, dan ikhtiar kita sebagai khalifah Allah SWT.” Ucap, Pria yang biasa disapa Ayah oleh Anggota LPBI ini.

Baca Juga:  Jelang Pilkada dan Natal, Bengkulu Utara Pantau Harga Bahan Pokok

 

Kemudian Slamet Imam, juga mengingat anggota LPBI NU Benteng agar ikhtiar ini juga bagian dari ibadah kepada Tuhan YME.

 

Untuk diketahui, kegiatan ini selain diikuti oleh internal LPBI NU Benteng juga melibatkan masyarakat umum. “Agenda ini akan menjadi agenda rutin lembaga, dan setiap bidangnya boleh mengusulkan tema dan dapat menghadirkan narasumber sesuai bidangnya terkait kerja-kerja lembaga LPBI.” Sampai Sekretariat LPBI NU Benteng Rizal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *