Khofifah Indar Parawansa Menolak Secara Halus Tawaran Anies?

Khofifah Indar Parawansa Menolak Secara Halus Tawaran Anies?

Khofifah Indar Parawansa disinyalir menolak secara halus tawaran menjadi Cawapres Anies Baswedan. Khofifah memberikan tanggapannya dengan mengatakan, “Apa sih, anda yang bilang katanya. Sudah-sudah.” Tanggapan tersebut disampaikan di Gedung Negara Grahadi pada tanggal 28 Juli 2023 dan dilansir oleh detikJatim.

Saat ditanya kembali oleh awak media tentang penolakan halusnya terhadap tawaran menjadi salah satu kandidat cawapres Anies Baswedan, Khofifah tersenyum dan meminta agar mereka bertanya tentang hal lain kepadanya.

“Apasih Ya Allah, sudah-sudah terima kasih, permisi. Ayo sudah teman-teman, pertanyaan lainnya,” jawab Khofifah.

Sebelumnya diketahui, Ketua DPP NasDem, Gus Choi, mengungkapkan bahwa Khofifah menolak halus tawaran menjadi cawapres Anies. Gus Choi juga menegaskan bahwa figur yang disepakati dari kalangan NU untuk menjadi nominasi cawapres Anies adalah Khofifah. Namun, setelah waktu berlalu, politikus asal Gresik ini menyatakan bahwa Khofifah tidak memberi kepastian terkait tawaran cawapres Anies Baswedan. Sebagai gantinya, NasDem beralih ke nama lain yang mewakili NU, yaitu Yenny Wahid.

Baca Juga:  Program "Bantu Rakyat" vs "Bengkulu Optimis"

Partai NasDem, atau lebih dikenal sebagai Partai Nasional Demokrat, adalah salah satu partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan pada 26 Juli 2011 dan secara resmi terdaftar sebagai partai politik pada 20 September 2011. Ketua Umum Partai NasDem adalah Surya Paloh.

Partai NasDem memiliki ciri khas dengan warna kuning sebagai identitas partainya. Tujuan dari Partai NasDem adalah untuk berkontribusi dalam membangun dan mengembangkan negara Indonesia melalui upaya penguatan demokrasi, perlindungan hak-hak asasi manusia, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sejak berdiri, Partai NasDem telah mengikuti beberapa pemilu, baik pemilihan umum legislatif maupun pemilihan umum presiden. Partai ini terus berusaha untuk meraih dukungan dan mendapatkan peran yang lebih signifikan dalam politik Indonesia.

 

Khofifah Indar Parawansa adalah seorang politikus dan mantan menteri yang berasal dari Indonesia. Berikut adalah profil singkat Khofifah berdasarkan pengetahuan hingga September 2021:

Baca Juga:  Bisakah Anda Mencari Uang dari Rumah?

Nama lengkap: Khofifah Indar Parawansa Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 23 Februari 1965

Pendidikan:

Karir Politik:

  •  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, 1999-2009
  •  Menteri Sosial Republik Indonesia, 2009-2014
  •  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, 2014-2015

Pada masa jabatannya sebagai Menteri Sosial, Khofifah terkenal karena berbagai program kesejahteraan sosial dan upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Setelah menjabat sebagai menteri, dia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2016.

Kemudian, Khofifah mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Timur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018 dan berhasil terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur. Sebagai Gubernur, dia bertanggung jawab dalam mengelola pemerintahan daerah dan menetapkan kebijakan untuk kemajuan Jawa Timur.

 

Berikut adalah lanjutan profil Khofifah Indar Parawansa:

Baca Juga:  PAN Tidak Ingin Kalah Lagi, Siap Ikuti Jejak Joko Widodo

Pengalaman Organisasi:

  •  Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur (2005-2015)
  •  Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) (2015-2019)
  •  Anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) (2006-2011)
  •  Pendiri dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Anak Bangsa (2011-sekarang)
  •  Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Prestasi dan Penghargaan:

  •  “100 World Class Women of Color” oleh Women of Color Magazine (2008)
  •  “World Leader for Peace” oleh The New York Forum (2013)

Khofifah Indar Parawansa adalah sosok yang memiliki karir yang cemerlang dalam bidang politik dan pelayanan publik. Dia telah terlibat dalam berbagai organisasi dan memiliki pengalaman yang luas dalam mengemban tanggung jawab kepemimpinan.

Sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah telah berfokus pada berbagai program dan proyek untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan daerah. Dia juga terus mengadvokasi isu-isu perempuan dan anak-anak serta melakukan upaya penanggulangan bencana dan pemberdayaan masyarakat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan