Bengkulu – Pernyataan Helmi Hasan terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bengkulu yang disebut hanya sebesar Rp 400 miliar menuai kritik tajam. Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH, memastikan bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan menyebutnya sebagai data palsu alias hoaks.
Usin menegaskan bahwa selama lima tahun terakhir PAD Bengkulu selalu berada di atas angka Rp 1 triliun, bukan Rp 400 miliar seperti yang disampaikan Helmi Hasan. “Saya ini duduk di Badan Anggaran selama 5 tahun, selalu menerima laporan realisasi PAD. Tidak ada itu angka Rp 400 miliar, PAD kita selalu mencapai angka 1 triliun,” jelas Usin saat dikonfirmasi pada Selasa malam, 24 September 2024.
Ia merinci data realisasi PAD dari tahun ke tahun, dengan tahun 2023 tercatat sebesar Rp 1,036 triliun. Data ini, menurut Usin, telah diaudit sehingga akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. “Helmi Hasan harus bertanggung jawab atas pernyataan yang menyesatkan publik ini, baik secara hukum maupun moral,” tegas Usin.
Pernyataan kontroversial Helmi Hasan tersebut disampaikan saat acara pengundian nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Bengkulu pada 23 September 2024. Dalam pidatonya, Helmi menyebutkan bahwa PAD Bengkulu tidak lebih dari Rp 400 miliar, yang langsung dibantah oleh Rohidin Mersyah dalam pidato yang sama.
Rohidin Mersyah, yang juga calon petahana, mengingatkan pentingnya menjaga kejujuran dalam menyampaikan data. “PAD Bengkulu itu 1,1 triliun, bukan 400 miliar. Jangan gunakan data yang salah hanya untuk mengelabui rakyat,” ujar Rohidin.
Perseteruan ini mencuat di tengah persaingan sengit antara kedua pasangan calon dalam Pilgub Bengkulu 2024, dan isu data PAD menjadi salah satu sorotan utama.