Kelompok relawan Bagian Cyber yang bernama Barisan Cyber Imdonesia Raya (BARCYRA) menggelar deklarasi dukungan untuk calon presiden partai Gerindra yaitu Prabowo Subianto. BACYRA sudah meluncurkan sebuah aplikasi My Timses 2024.
“Pertama, bahwa kami Barisan Cyber Indonesia Raya menghimpunkan diri dari berbagai suku, agama, dan ras menyatakan siap memenangkan Bapak Prabowo Subianto dalam Pilpres tahun 2024,” kata Ketua Umum BARCYIRA Ahmad Yadi Kurniawan di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Slipi Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (11/8/2023) dilangsir detiknews.
Yadi mengatakam BARCYRA telah menentukan pilihannya ke Prabowo Subianto. Menurut mereka Prabowo adalah sosok yang berwibawa, bermartabat, dan adil. Ia berharap Prabowo bisa menciptakan sistem pemerintahan yang adil, makmur dan sejahtera bagi Indonesia ke depannya.
Yadi juga menyampaikan akan bekerja keras untuk memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Yadi juga mengikuti arahan yang diberikan Prabowo terkait pemenangannya di 2024 nanti, agar kampanye di lapangan dilakukan dengan mengedepankan ketenangan dan kesantunan. Prabowo juga berpesan agar tidak ada unsur fitnah, bersitegang dan caci maki. Karena Pemilu yang aman adalah keinginan semua lapisan masyarakat.
Yadi adalah mantan aktivis ’98 yang dulu sangat berseberangan dengan Prabowo. Namun setelah mengetahui sifat asli Prabowo, pandangan Yadi pun berubah. Awalnya ada 9 orang dari BARCYRA yang merupakan mantan aktivis tahun ’98. Pada tahun 2019 semua berubah. Yadi akhirnya bergabung dengan Gerindra dan menjadi anggota paling militan.
Tragedi 1998, juga dikenal sebagai Kerusuhan Mei 1998, terjadi di Indonesia dan dihubungkan dengan krisis ekonomi yang melanda negara tersebut pada waktu itu. Penyebab utamanya termasuk ketidakpuasan terhadap situasi ekonomi yang memburuk, pengangguran yang tinggi, kenaikan harga barang-barang kebutuhan, dan ketidaksetaraan sosial. Selain itu, faktor politik dan etnis juga ikut berperan dalam memperburuk situasi, termasuk adanya ketegangan antara kelompok etnis dan agama yang berbeda.
Kerusuhan ini menghasilkan kekerasan, pemerkosaan, perampokan, dan pembakaran, serta mengakibatkan kerusakan besar-besaran terhadap properti dan infrastruktur. Tragedi ini juga memicu perubahan politik signifikan di Indonesia, termasuk pengunduran diri Presiden Soeharto setelah berkuasa selama lebih dari 30 tahun.
Aplikasi My Timses dibuat untuk mengontrol suara dari berbagai TPS sampai ke KPU. Aplikasi ini hadir karena berdasarkan kejadian pilpres 2019.
Tentu, politik dan dunia cyber memiliki hubungan yang kompleks. Dunia cyber telah menjadi tempat di mana politik dimainkan dan dipengaruhi. Aktivitas seperti serangan siber, propaganda online, dan pengumpulan data telah digunakan untuk mempengaruhi opini publik, hasil pemilihan, dan kebijakan politik. Isu keamanan siber juga menjadi perhatian utama bagi banyak negara, karena ancaman terhadap infrastruktur kritis dan informasi sensitif.
Yad juga menjelaskan bahwasanya pembuatan My Timses 2024 tidaklah mudah. Mereka melewati masa-masa yang sulit selama 3 tahun. Banyak kegagalan sistem. Sampai puncaknya My Timses berhasil digunakan pada tahun 2024 sesuai harapan.
Aplikasi ini menjadi suatu sarana untuk mengontrol suara dari TPU sampai ke KPU Provinsi dan ke KPU Pusat. Yadi berharap Barisan Cyber Indonesia Raya menjadi garda terdepan untuk mengawal suara Prabowo Subianto. Partai politik dan kandidat menggunakan media sosial, situs web, dan platform digital lainnya untuk mencapai pemilih potensial. Mereka memanfaatkan iklan online, konten viral, dan kampanye berbasis data untuk memengaruhi opini publik.
Dalam keseluruhan, peran dunia cyber dalam politik adalah kompleks dan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Pengaruhnya melibatkan banyak aspek, termasuk komunikasi, kampanye, keamanan, dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.