Dinamika politik juga melibatkan pembentukan dan peleburan aliansi dan koalisi antara partai politik atau kelompok. Ini dapat mempengaruhi stabilitas politik dan kekuatan yang berubah dalam sistem politik.
Dalam keseluruhan, dinamika politik adalah bagian penting dari proses politik dalam masyarakat. Ini mencerminkan evolusi, interaksi, dan dinamika yang terus berubah di antara pemimpin politik, partai politik, masyarakat, dan lembaga-lembaga pemerintahan.
Mendengar tanggapan Ganjar Pranowo mengenai kondisi Koalisi Presiden Jokowi pada saat memenangkan Pilpres 2014 lalu, saat itu lawannya Prabowo Subianto yang didukung oleh PAN dan Golkar. Karena itu PAN langsung merespon dan meyakini akan menang di Pilpres 2024 karena kondisi yang berbeda.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi mengatakan setiap gelaran Pilpres selalu menjadi perubahan konfigurasi politik dalam koalisi partai. Menurutnya, hal itu terjadi presidential threshold 20% kursi DPR RI menjadi determinan dalam menentukan wajah koalisi.
Di Indonesia, “Presidential Threshold” atau “Ambang Batas Presiden” adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang kandidat presiden atau pasangan calon presiden dalam pemilihan presiden agar dapat mengajukan diri sebagai kandidat resmi. Aturan ini diperkenalkan sebagai bagian dari perubahan pada UU Pemilihan Presiden (UU No. 7 Tahun 2017).
Menurut ketentuan tersebut, pasangan calon presiden di Indonesia harus memperoleh dukungan dari partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum dengan total kursi di DPR yang tidak kurang dari 20% dari jumlah kursi yang ada, atau 25% dari suara sah nasional pada pemilihan legislatif terakhir.
Ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasangan calon presiden yang diusulkan memiliki dukungan yang signifikan dari partai politik di DPR dan memiliki dukungan yang cukup luas dari masyarakat, sebelum dapat resmi mencalonkan diri dalam pemilihan presiden.
“Setiap pilpres melahirkan episode sejarah baru, memunculkan tokoh dengan segala dinamikanya,” kata Viva Yoga dilangsir detiknews, Minggu (13/8/2023)
Ia meyakini bahwa partai koalisi pendukung prabowo akan dapat menyatukan hati, langkah, dan strategi perjuangan untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2024. Sikap itu, menurut Viva dilandasi oleh beberapa hal. Pertama masing-masing partai memiliki basis sosial dan konstituen yang militan dan bisa memperbesar basis dukungan sehingga dapat memenangkan Pilpres 2024.
Yang kedua, calon presiden Prabowo memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi diantara kandidat lain. Jika faktor basis konstituen digabung dengan elektabilitas Prabowo maka potensi kemenangan akan sangat besar.
Viva Yoga menyebut setelah pengumuman dukungan resmi dari PAN dan Golkar, maka tentu akan ditindaklanjuti dengan rapat koalisi. Viva Yoga menyebut setelah pengumuman dukungan resmi dari PAN dan Golkar, maka tentu akan ditindaklanjuti dengan rapat koalisi.
Seperti yang diberitakan sebelum Ganjar teringat akan Pilpres 2014 lalu, di mana kondisi Koalisi Merah Putih milik Prabowo Subianto-Hatta Radjasa juga didukung banyak parpol seperti Golkar, PAN, Gerindra, PKS, PPP, dan PKB.
Sedangkan lawan politiknya yakni Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kallah yang diusung partai PDIP, Nasdem, PKB, PKP, dan Hanura yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat berhasil memenangkan ajang demokrasi lima tahunan itu.
Pemilihan presiden adalah momen penting dalam proses demokrasi di Indonesia. Masyarakat diajak untuk menggunakan hak suara mereka dan berpartisipasi dalam memilih pemimpin negara.
Proses pemilihan presiden di Indonesia adalah bagian integral dari sistem demokrasi negara ini. Penting untuk mengikuti informasi yang sah dan resmi dari otoritas terkait selama periode pemilihan.