Alaku
Alaku
Alaku
Berita Terkini

Majalengka, Jejak Sejarah Lautan yang Terabadikan dalam Nama Desa

×

Majalengka, Jejak Sejarah Lautan yang Terabadikan dalam Nama Desa

Sebarkan artikel ini
Majalengka, Jejak Sejarah Lautan yang Terabadikan dalam Nama Desa
Majalengka, Jejak Sejarah Lautan yang Terabadikan dalam Nama Desa

Majalengka, repoeblik – Pernahkan Anda mendengar tentang sebuah daerah di Indonesia yang namanya berhubungan dengan laut, padahal lokasinya tidak memiliki pantai? Kabupaten Majalengka memiliki dua desa dengan nama yang unik, yaitu Desa Palabuan dan Desa Tenjolayar. Meskipun terletak di daratan, keduanya menyimpan cerita menarik tentang masa lalu yang terhubung erat dengan lautan. Sebuah perjalanan sejarah yang menarik untuk diungkap, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Majalengka, sebuah kabupaten yang memiliki keunikan tersendiri di dalamnya. Meskipun tidak memiliki pantai, terdapat dua desa yang namanya erat kaitannya dengan laut, yaitu Desa Palabuan dan Desa Tenjolayar.

Nama-nama desa tersebut berasal dari bahasa Sunda, di mana “Palabuan” berarti “Pelabuhan” dalam bahasa Indonesia, sedangkan “Tenjolayar” mengandung arti “melihat layar”. Meskipun terdengar aneh, sejarah panjang di balik dua desa ini menarik untuk diungkap.

Menurut Nana Rohmana, seorang penikmat sejarah dan Ketua Grup Madjalengka Baheula (Grumala), Majalengka dulunya memang bukanlah daratan seperti sekarang ini. Jutaan tahun lalu, wilayah ini dan pulau Jawa merupakan lautan yang luas.

Baca Juga:  Air Telaga Biru di Bengkulu Berubah Jadi Cokelat

“Ya wilayah Majalengka juga pulau Jawa dulunya lautan. Misalnya ada pabrik kapur di Baribis, Garawangi, Bongas. Kalau dalam keterangan gunung kapur sebagai bahan pabrik kapur itu adalah berasal dari tumpukan fosil atau rumah kerang laut,” kata Naro dikutip dari detikcom.

Bukti sejarah ini dapat ditemukan dalam penemuan fosil-fosil yang identik dengan kehidupan laut. Salah satunya adalah penemuan gigi hiu Megalodon di Desa Nunuk Baru, Maja, pada tahun 2022. Fosil-fosil lainnya seperti batuan karang laut dan mirip fosil keong laut juga pernah ditemukan di berbagai lokasi di Majalengka.

Di sisi lain, penamaan Desa Palabuan dan Tenjolayar tidak berhubungan langsung dengan laut. Nama-nama desa ini berkaitan dengan jalur transportasi air yang dulunya ada di wilayah tersebut. Sungai Cikeruh menjadi jalur perlintasan kapal yang menghubungkan keduanya.

Baca Juga:  Argentina U20 Tersingkir di Babak 16 Besar Piala Dunia U20

Pada masa pemerintahan tradisional, VOC, dan Kolonial Belanda, sungai Cikeruh digunakan sebagai jalur transportasi air dan pengangkutan kayu jati. Kedekatan Desa Palabuan dengan sungai Cikeruh memunculkan nama tersebut, karena di sana terdapat pelabuhan air tempat perahu kecil dan besar bersandar.

Sementara itu, Desa Tenjolayar, yang lokasinya dekat dengan sungai Cikeruh, dinamai demikian karena terlihat layar-layar perahu yang berlayar di sungai. “Tenjo” berarti “melihat” dalam bahasa Sunda, dan “layar” mengacu pada layar perahu yang dibentangkan.

Walaupun keberadaan dua desa ini menimbulkan pertanyaan dan rasa ingin tahu, hingga saat ini belum ada koordinasi resmi dari pihak peneliti atau arkeolog untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan bukti-bukti tersebut.

Kisah unik tentang dua desa yang namanya berhubungan dengan laut ini membawa kita pada jejak sejarah Majalengka yang dulunya lautan. Meskipun kini berada di daratan, cerita masa lalu terabadikan dalam nama-nama desa yang mengingatkan kita akan hubungan harmonis manusia dengan lingkungannya.

Baca Juga:  PSIS Semarang Kalah dari Arema FC, Dua Pemain Alami Cedera

Kisah unik tentang Desa Palabuan dan Tenjolayar membawa kita pada jejak sejarah yang menarik di Kabupaten Majalengka. Meskipun waktu telah berlalu dan daratan telah menggantikan lautan, namun kenangan masa lalu terus terabadikan dalam nama-nama desa tersebut. Sebuah pengingat akan hubungan harmonis manusia dengan alam sekitarnya.

Tentu saja, masih banyak cerita menarik dan misteri lain yang bisa terus diungkap di berbagai daerah di Indonesia. Sejarah panjang negeri ini memberikan kita kekayaan pengetahuan dan kearifan lokal yang patut dihargai dan dilestarikan.

Semoga artikel ini telah memberikan gambaran menarik tentang jejak sejarah Majalengka yang dulunya lautan dan cerita menarik di balik dua desa yang namanya terhubung dengan laut. Terima kasih telah menyempatkan diri untuk membaca artikel ini. Sampai jumpa dalam artikel-artikel menarik lainnya. Selamat berpetualang dan melestarikan warisan budaya Indonesia!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *