Mahfud Md Ungkap Isi Percakapan Dengan Ganjar Pranowo
Menko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan bahwa ia dan Bacapres dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo memiliki hubungan persahabatan yang kuat yang sudah terjalin sejak masa mereka berada di DPR periode 2004-2009. Dalam sebuah pesan singkat kepada detikcom, Mahfud mengaku bahwa mereka sering bersantap bersama, bahkan setelah Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Ganjar itu teman saya sejak kami di DPR periode 2004-2009. Sampai dia jadi Gubernur pun saya sering makan di meja makan Mas Ganjar. Mas Ganjar sering makan di meja makan saya di rumah,” kata Mahfud, mengungkapkan kedekatan mereka. Dilangsir detiknews.
Mahfud juga menceritakan bahwa pertemuan terbaru mereka berlangsung saat mereka sedang ngopi bersama, yang terjadi kemarin. Saat ngopi bersama Ganjar, Mahfud mengatakan bahwa percakapan mereka lebih banyak mengenai nostalgia sebagai sahabat.
Seperti yang terlihat di akun Instagram Ganjar Pranowo, pada Minggu (10/9/2023) sore, ia mengunggah foto momen pertemuan mereka. Dalam foto tersebut, keduanya terlihat duduk berdua di sebuah halaman. Ganjar mengenakan kemeja batik, sementara Mahfud memakai setelan jas. Mereka tampak santai dan tertawa bersama, mencerminkan suasana akrab dalam pertemuan tersebut.
Ganjar juga menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap Mahfud dalam caption foto tersebut, “Ngopi bareng beliau bikin sore makin asyik. Terimakasih ya Prof @mohmahfudmd,” tulis Ganjar dalam postingan Instagram-nya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Ganjar sekaligus politikus PDIP, Deddy Sitorus, mengonfirmasi bahwa pertemuan itu berlangsung di Jakarta, namun ia tidak memastikan tanggal pasti pertemuan tersebut.
Deddy juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, pembicaraan mereka meliputi berbagai topik, termasuk politik, hukum, keamanan (polhukam), dan Pemilu 2024.
“Ya pasti soal-soal yang umum. Soal terutama Polhukam ya, karena kan Pak Mahfud itu kan (Menko) Polhukam ya. Latar belakangnya memang kuat di situ kan. Terus ya pasti soal Pemilu ya dikit-dikitlah, gitu kan,” katanya.
Tentang isu PDKT (Pendekatan dengan Keterlibatan Terbatas), Deddy menyatakan bahwa masalah cawapres Ganjar akan menjadi ranah perumusan bagi para ketua umum partai pendukung Ganjar.
Pertemuan akrab antara Mahfud Md dan Ganjar Pranowo ini memberikan gambaran bahwa hubungan politik dan persahabatan di dunia politik Indonesia seringkali berjalan beriringan. Selain itu, pertemuan tersebut juga menciptakan ketertarikan dalam upaya PDIP untuk mencari calon wakil presiden yang cocok untuk Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024.
Kedekatan antara Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, seperti yang telah diungkapkan dalam berita sebelumnya, bisa dijelaskan sebagai berikut:
Mahfud Md mengungkapkan bahwa dia dan Ganjar Pranowo telah menjalin hubungan pertemanan sejak mereka bekerja bersama di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama periode 2004-2009. Hubungan yang dimulai di lingkungan politik ini telah berlanjut hingga saat ini.
Menurut Mahfud, mereka tidak hanya berteman, tetapi juga sering berbagi waktu makan bersama. Mahfud bahkan menyebut bahwa mereka sering makan bersama di meja makan Ganjar ketika Ganjar menjabat sebagai Gubernur, serta di rumah Mahfud.
Pertemuan terbaru mereka terjadi saat ngopi bersama, yang diungkapkan oleh Mahfud melalui pesan singkat kepada detikcom. Dalam pertemuan ini, mereka menghabiskan waktu untuk mengenang masa lalu dan nostalgia sebagai sahabat.
Selain pertemuan langsung, Ganjar Pranowo juga mengunggah foto momen mereka bersama di akun Instagram-nya, menunjukkan adanya komunikasi yang berkelanjutan antara keduanya. Ganjar menyebut pertemuan tersebut sebagai momen yang asyik dan mengucapkan terima kasih kepada Mahfud.
Pertemuan mereka mencakup berbagai topik, termasuk politik, hukum, keamanan (Polhukam), dan persiapan menjelang Pemilu 2024. Karena Mahfud Md merupakan Menko Polhukam, topik terkait Polhukam menjadi salah satu fokus percakapan mereka.
Namun, walaupun kedekatan antara Ganjar Pranowo dan Mahfud Md terlihat dari pertemuan dan komunikasi yang terjalin, spekulasi mengenai apakah ini akan berpengaruh pada dinamika politik lebih lanjut atau apakah ini merupakan awal dari pendekatan menuju Pemilu 2024 adalah ranah yang akan diputuskan oleh para pemimpin partai dan aktor politik yang terlibat. Kedekatan ini dapat menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam konteks politik Indonesia yang selalu berubah dan berkembang.
