Alaku
Alaku
Alaku
Berita Terkini

UNESCO Rilis Data Mobilitas Mahasiswa Indonesia

×

UNESCO Rilis Data Mobilitas Mahasiswa Indonesia

Sebarkan artikel ini
UNESCO Rilis Data Mobilitas Mahasiswa Indonesia
UNESCO Rilis Data Mobilitas Mahasiswa Indonesia - Foto Dok Unesco

United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) telah merilis data terbaru dari UNESCO Institute for Statistics (UIS) yang mencatat perkembangan berbagai negara dalam mencapai Sustainable Development Goals di bidang pendidikan (SDG 4). Data ini memberikan gambaran tentang prestasi dan tantangan yang dihadapi berbagai negara dalam memajukan sektor pendidikan.

UNESCO telah secara rutin merilis data pendidikan sejak tahun 1999, dan data tersebut digunakan sebagai salah satu referensi penting dalam memantau kemajuan pendidikan di berbagai belahan dunia. Data ini juga mendukung berbagai metrik internasional, termasuk World Bank Learning Poverty, Human Development Index, dan Global Education Monitoring Report.

United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) telah menjalankan komitmennya dalam mengawasi dan merekam perkembangan pendidikan di seluruh dunia selama 24 tahun terakhir. Pada tahun 1999, UNESCO memulai perjalanan panjangnya dalam merilis data pendidikan yang membantu pemantauan terhadap Sustainable Development Goals (SDG) di bidang pendidikan.

Baca Juga:  Putusan MK Sesuai Prediksi Muspani SH dan Prof. Juanda, KPU Wajib Gelar PSU di Bengkulu Selatan

Rilis data pendidikan rutin yang dilakukan oleh UNESCO telah menjadi salah satu sumber informasi paling berharga bagi berbagai lembaga internasional, pemerintah, dan praktisi pendidikan. Data ini menjadi landasan dalam mengukur kemajuan pendidikan, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, dan merancang kebijakan pendidikan yang lebih efektif.

Data ini juga mendukung berbagai metrik penting lainnya, seperti World Bank Learning Poverty, Human Development Index, dan Global Education Monitoring Report. Informasi yang tersedia melalui rilis data ini membantu dunia untuk memahami dinamika pendidikan, kesenjangan pendidikan antar negara, dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkelanjutan.

Kemampuan UNESCO untuk terus menyediakan data yang akurat dan terkini adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa semua negara dapat bekerja menuju pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Informasi ini menjadi dasar bagi pembuatan kebijakan pendidikan yang lebih baik dan solusi untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan di seluruh dunia.

Baca Juga:  Ditemani Tim Pendukung, Yosia Yodan Tegaskan Komitmen Membangun Bengkulu Lewat HIPMI

Selama 24 tahun ini, rilis data UNESCO telah menjadi salah satu alat paling efektif dalam mencapai visi pendidikan yang merata dan berkualitas untuk semua. Data ini membantu dunia untuk mengejar target pendidikan global dan menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk generasi mendatang.

Salah satu sorotan dari rilis data ini adalah “Global Flow of Tertiary-Level Students,” yang mengungkap negara-negara yang menjadi tujuan utama mahasiswa Indonesia untuk kuliah. Berikut adalah 15 negara yang menjadi favorit mahasiswa Indonesia untuk mengejar pendidikan tinggi:

1. Australia: 11.683 mahasiswa
2. Malaysia: 9.862 mahasiswa
3. Amerika Serikat: 7.445 mahasiswa
4. Jepang: 5.095 mahasiswa
5. Inggris: 3.124 mahasiswa
6. Jerman: 2.886 mahasiswa
7. Turki: 2.252 mahasiswa
8. Arab Saudi: 2.001 mahasiswa
9. Kanada: 1.437 mahasiswa
10. Korea Selatan: 1.185 mahasiswa
11. Prancis: 812 mahasiswa
12. Hong Kong, China: 679 mahasiswa
13. Thailand: 587 mahasiswa
14. Selandia Baru: 581 mahasiswa
15. Yordania: 445 mahasiswa

Baca Juga:  Dinosaurus Beneran Pernah Hidup Loh! Berikut Sejarah Dinosaurus

Selain itu, rilis data UIS juga mencerminkan kesenjangan pendidikan yang signifikan di antara berbagai negara dan kelompok penduduk. Di sebagian besar negara Afrika sub-Sahara, kurang dari separuh orang dewasa telah menempuh pendidikan dasar. Namun, di sebagian besar negara Asia Timur, Afrika Utara, Asia Barat, Amerika Latin, dan Karibia, lebih dari 75% penduduk telah menyelesaikan pendidikan dasar.

Kesenjangan pendidikan juga terlihat pada tingkat pendidikan menengah dan tinggi. Di beberapa negara berpendapatan rendah dan menengah, kurang dari 1 dari 100 orang dewasa dari keluarga miskin telah mencapai setidaknya gelar sarjana, sementara lebih dari 1 dari 10 orang dewasa dari keluarga kaya telah mencapai tingkat pendidikan tersebut.

Rilis data ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan global dalam sektor pendidikan dan akan menjadi dasar bagi berbagai upaya perbaikan pendidikan di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *