Penjual seblak asal Cianjur Terus Dikejar Terkait Pembunuhan Mahasiswa

Penjual seblak asal Cianjur, Jawa Barat, yang dikenal dengan inisial D, kini menjadi buronan dalam kasus pembunuhan mahasiswa di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, yang mengguncang masyarakat. Pelaku pembunuhan terhadap Frengki Saputra, seorang mahasiswa berusia 24 tahun yang sedang menempuh pendidikan di STAI Bumi Silampari Lubuklinggau, akan terus dikejar oleh aparat kepolisian sampai berhasil ditangkap.

“Kasus ini, kasus yang serius. Harapan kita semua dalam waktu 1×24 jam ini bisa terungkap dengan jelas dan terang,” jelas Wakapolres Lubuklinggau, Kompol Asep. Namun, situasi dan kondisi yang melibatkan waktu yang cukup lama antara pembunuhan dan penemuan korban membuat tersangka berhasil kabur ke tempat yang jauh.

Lebih lanjut, tim penyelidik juga mencatat bahwa pergerakan terduga pelaku yang merupakan Penjual seblak asal Cianjur terus berpindah-pindah, menambah kerumitan dalam upaya pengejarannya. Mereka telah menghabiskan satu minggu berada di luar kota Sumatera dalam rangka memburu terduga pelaku, yang disertai dengan kesulitan komunikasi dengan pihak keluarga tersangka.

Posisi terakhir terduga pelaku, seperti yang disampaikan Wakapolres, terekam dalam rekaman kamera ETLE saat ia mengendarai sepeda motor korban yang sudah mengganti nomor kendaraannya. “Kami menerima informasi jam 06.30 WIB bahwa kendaraan yang digunakan sudah berada di wilayah Palembang menuju Kota Palembang. Dengan begitu, tersangka meninggalkan Lubuklinggau dalam waktu 10 jam setelah kejadian,” terangnya.

Tersangka D, yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Frengki Saputra, telah meninggalkan jejak digital setelah melakukan aksinya. Namun, jejak tersebut kemudian menghilang, meninggalkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Menurut informasi yang diungkapkan Wakapolres, tersangka D sempat mengirimkan foto tangannya yang terluka kepada seorang teman, memohon uang sebesar Rp500 ribu untuk pengobatan. Menerima kabar ini, temannya kemudian mengirimkan uang tersebut melalui aplikasi Ovo sebagai tindakan simpati.

Komunikasi antara tersangka D dan rekannya tersebut dilakukan dalam Bahasa Daerah, dengan pesan yang mengindikasikan bahwa tersangka menghadapi situasi darurat dan membutuhkan bantuan finansial akibat perkelahian yang dialaminya.

Kasus ini mencuat ketika mayat Frengki Saputra ditemukan membusuk di sebuah kontrakan di Jalan Sejahtera, RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, pada Jumat, 8 September 2023, sekitar pukul 07.30 WIB. Pelaku diduga adalah seorang penjual seblak bernama Dede Nurkholik yang berasal dari Kampung Karang, Kelurahan Ciharashas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Kini, polisi terus berupaya mengejar Dede, yang kabur setelah melakukan aksi kejahatannya. Selain pembunuhan, tersangka yang merupakan Penjual seblak asal Cianjur  juga diduga mencuri sepeda motor dan uang milik korban.

Oleh karena itu, orang tua korban, Suprianto, berharap dengan tulus bahwa pelaku pembunuhan segera berhasil ditangkap dan dihadapkan pada proses hukum yang adil.

Seiring dengan berita ini, masyarakat juga tetap berharap agar kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.

Keharmonisan dan kedamaian dalam kawasan Lubuklinggau dan sekitarnya berharap dapat pulih setelah kasus ini mendapatkan penyelesaian, sambil mengenang almarhum Frengki Saputra yang kini telah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Sukamaju, Kecamatan Sumberharta, Kabupaten Musi Rawas, pada Jumat, 8 September 2023.

Kasus pembunuhan yang mengejutkan yang menimpa Frengki Saputra telah membuat gelombang emosi dan kekhawatiran yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Kini, keluarga korban, yang diwakili oleh Suprianto, ayah dari almarhum Frengki, dengan tulus mengharapkan agar pelaku kejahatan tersebut dapat segera berhasil ditangkap dan dibawa ke proses hukum yang adil.

Kehilangan seorang anak dalam keadaan yang tragis telah menjadi pukulan berat bagi keluarga Suprianto. Mereka harus berhadapan dengan rasa duka yang mendalam seiring dengan pemakaman Frengki yang dilaksanakan pada Jumat, 8 September 2023, di kampung halaman mereka, Desa Sukamaju, Kecamatan Sumberharta, Kabupaten Musi Rawas. Proses pemakaman ini tidak hanya menjadi momen perpisahan yang pahit tetapi juga mengingatkan mereka akan urgensi penegakan hukum yang segera dan adil untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejahatan mengerikan ini.

Keluarga korban dan masyarakat setempat telah hidup dalam ketegangan dan ketidakpastian sejak peristiwa tragis ini terjadi. Mereka merasa bahwa keamanan dan keadilan adalah hak yang harus mereka dapatkan. Oleh karena itu, mereka mendesak pihak berwajib untuk bertindak cepat dan berusaha sekuat tenaga dalam mengidentifikasi, menangkap, dan membawa pelaku pembunuhan ini ke muka hukum.

Pada saat yang sama, aparat kepolisian juga telah melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus ini. Mereka telah meminta kerja sama masyarakat dalam memberikan informasi yang relevan yang dapat membantu penyelidikan mereka. Semua pihak berharap agar kebenaran segera terungkap, dan pelaku dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kasus ini telah menjadi sorotan dan perhatian publik yang besar, dengan banyak pihak yang mendukung keluarga korban dalam upaya mereka mencari keadilan. Semoga pelaku dapat segera ditangkap dan proses hukum dapat berjalan dengan adil sehingga keluarga dan masyarakat dapat mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang menghantuinya selama ini. Keharmonisan dan kedamaian di Desa Sukamaju dan sekitarnya berharap dapat dipulihkan setelah kasus ini selesai, dan keamanan bisa kembali menjadi hak asasi yang tak terpisahkan bagi semua warga negara.