Evaluasi dan Penjaminan Kualitas
Dedi menekankan pentingnya evaluasi yang mendalam untuk memastikan keberhasilan integrasi pengobatan tradisional di rumah sakit. “Kalau kesembuhan dimana-mana begitu, yang di medik juga ada yang gagal dan yang tradisi juga ada yang gagal, tinggal nanti berapa persen keberhasilannya dan kegagalannya, nanti kita uji,” imbuhnya. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan data yang akurat mengenai efektivitas pengobatan tradisional dan medis dalam konteks rumah sakit.
Masalah Kesehatan Jiwa dan Dukungan Pemerintah
Selain membahas pengobatan tradisional, Dedi juga menyoroti masalah kesehatan jiwa dan kebutuhan dukungan pemerintah untuk pasien gangguan jiwa pascapengobatan. Ia menyebutkan bahwa banyak pasien mengalami kesulitan finansial setelah keluar dari rumah sakit jiwa, terutama terkait biaya obat-obatan. “Seringkali saya mengatakan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan itu problemnya pengobatan, ketika dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) ditanggung pemerintah, ketika keluar (dari RSJ) dia nggak punya kesanggupan beli obatnya, harganya mahal satu pil Rp 300 ribu,” kata Dedi.