Bengkulu Tengah – Mobil Kepala Desa Jayakarta, Sri Purwanti, terbakar saat terparkir di depan pendopo Kabupaten Bengkulu Tengah pada Senin (02/09/2024). Insiden ini terjadi bersamaan dengan acara pelantikan perpanjangan masa jabatan kepala desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Bengkulu Tengah. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran tersebut belum diketahui.
Terbakarnya mobil Kepala Desa Jayakarta ini, mengejutkan para kepala desa, anggota BPD, dan masyarakat yang hadir di acara yang hampir selesai. Samsir, Kepala Desa Talang Empat yang berada di lokasi, menjelaskan bahwa api diduga muncul akibat suhu panas di dalam mobil yang tertutup rapat. “Mungkin karena kaca mobil tertutup rapat jadi panas. Kami lihat asap sudah banyak di dalam mobil. Kami berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Alhamdulillah, api bisa dipadamkan,” ungkap Samsir.
Satu unit mobil Toyota Calya bernomor polisi BD 1852 YA milik Sri Purwanti, Kepala Desa Jayakarta, terbakar di depan gedung Pendopo, Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, tepatnya di Jalan Lintas Kembang Seri – Kepahiang. Menurut Samsir, ia langsung melihat asap yang keluar dari dalam mobil tersebut dan spontan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Setelah melihat kepulan asap dan api, Samsir memecahkan kaca depan mobil untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di dalamnya. “Alhamdulillah, mobil yang terbakar berhasil dipadamkan dengan bantuan warga sekitar dan pihak kepolisian yang berada di lokasi,” tambahnya. Meski berhasil dipadamkan, kerusakan yang terjadi pada mobil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, termasuk kaca depan yang pecah dan kerusakan bagian dalam.
Saat ini, motif dan penyebab kebakaran mobil tersebut belum diketahui, dan mobil milik Kepala Desa Jayakarta telah diamankan oleh pihak kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab pasti kebakaran tersebut.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelidiki lebih lanjut insiden ini. “Kami akan terus menyelidiki kejadian ini untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” tutup Samsir.
