Bengkulu – Dalam sebuah diskusi santai di program Bangku Bicara Tribun Bengkulu, Dedy Ermansyah dan Agi berbagi cerita tentang masa kecil, pendidikan, dan perjalanan karier mereka yang menginspirasi, Jumat (27/9/24).
Dedy Ermansyah, Dari Pemain Sepak Bola Hingga Politisi
Dedy Ermansyah mengawali ceritanya dengan mengenang masa kecil di Pondok Besi, belakang Benteng Malboro, dan kemudian pindah ke Kebun Geran. Saat masih bersekolah di SD 09 Kota Bengkulu, Dedy dikenal aktif di kegiatan keagamaan seperti mengaji, azan, dan shalat. Saat melanjutkan pendidikan di SMP 7 Lingkar Barat, Dedy mulai aktif di dunia sepak bola.
“Lingkungan itu membentuk kita menjadi apa,” ungkapnya.
Kecintaannya pada sepak bola membawanya ke Timnas Indonesia (Garuda 2), menjadikannya satu-satunya pemain asal Bengkulu yang dipanggil ke tim nasional. Setelahnya, Dedy melanjutkan karier sepak bola di klub Sumatera Barat sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan di Universitas Bengkulu.
Setelah lulus kuliah, Dedy merintis usaha di bidang minyak dan mulai mengenal dunia politik.
“Kita ini sudah ada jalannya, kita hanya melakoninya,” ujarnya.
Tantangan dari orang tua untuk mandiri dalam berbisnis justru memotivasi Dedy untuk terus berkembang, hingga ia terjun ke dunia politik yang saat ini ia geluti.
Agi, Dari Organisasi Internasional ke Dunia Politik
Sementara itu, Agi juga membagikan cerita tentang perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Ia memulai pendidikan di SD N 1 Kota Bengkulu, di mana ia dikenal sebagai anak yang hitam dan gemuk.
“Kemarin, beberapa calon masih mengingat saya sebagai anak gemuk dan hitam yang dulu aktif di drum band,” katanya sambil tertawa.