Bengkulu – Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu periode 2010-2015, Sukatno, menggelar acara silaturahmi dan berpamitan dengan wartawan di Kota Bengkulu pada Rabu (11/09/2024). Acara yang berlangsung di kantor PWI Bengkulu ini menjadi momen penuh kehangatan, dihadiri oleh Ketua PWI Provinsi Bengkulu, Marsal Abadi, serta pengurus dan anggota PWI lainnya.
Dalam sambutannya, Sukatno, yang saat ini menjabat sebagai penasehat PWI Bengkulu, mengungkapkan alasan di balik acara silaturahmi ini. Selain untuk mempererat hubungan dengan rekan-rekan wartawan, ia juga ingin berpamitan menjelang langkah barunya dalam dunia politik. Sukatno akan maju sebagai calon Wakil Wali Kota Bengkulu, berpasangan dengan Ustadz Dani Hamdani dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Sukatno menyadari tantangan besar yang akan dihadapinya dalam kontestasi politik ini. “Saya tahu ini bukan tugas yang mudah, tetapi dengan dukungan dari rekan-rekan wartawan dan seluruh masyarakat, saya yakin kami bisa meraih kemenangan,” ujar Sukatno. Ia pun berharap mendapat dukungan penuh dari koleganya di dunia jurnalistik, yang diakui memiliki peran penting dalam perjalanan kariernya selama ini.
Menurut Sukatno, keberadaan wartawan sebagai penjaga nilai-nilai demokrasi dan penyampai informasi yang akurat sangat penting. “Saya selalu percaya bahwa wartawan adalah jembatan informasi yang netral dan independen. Dukungan dari teman-teman wartawan akan sangat berarti bagi saya dan pasangan saya, Ustadz Dani Hamdani, untuk meraih kepercayaan publik,” tambahnya.
Acara silaturahmi ini berlangsung dalam suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan. Para wartawan yang hadir juga memberikan respon positif terhadap rencana pencalonan Sukatno. Mereka mengungkapkan harapan bahwa semangat dan integritas yang telah ditunjukkan Sukatno selama ini di dunia jurnalistik dapat diimplementasikan dalam kancah politik.
Ketua PWI Bengkulu, Marsal Abadi, dalam sambutannya mengapresiasi langkah yang diambil oleh Sukatno. “Sukatno telah lama dikenal sebagai figur yang integritasnya tidak diragukan lagi. Kami mendukung niat baiknya untuk maju dalam Pilkada dan berharap beliau tetap menjaga nilai-nilai jurnalisme yang selama ini menjadi bagian dari hidupnya,” kata Marsal.
Rencananya, Sukatno dan pasangannya, Ustadz Dani Hamdani, akan mengikuti tahapan kampanye yang dimulai beberapa minggu mendatang. Dengan mengusung visi “Bengkulu Lebih Baik”, mereka berkomitmen untuk membawa perubahan positif di Kota Bengkulu. Fokus utama mereka adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang berfokus pada peningkatan pelayanan publik, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Pemilihan kepala daerah di Bengkulu diperkirakan akan menjadi salah satu kontestasi yang sengit, mengingat banyaknya kandidat kuat yang berlomba merebut kursi kepemimpinan di kota ini. Namun, Sukatno optimis bahwa dengan pendekatan yang jujur, terbuka, dan inklusif, dirinya dan pasangannya dapat memenangkan hati pemilih.
Acara silaturahmi ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Dani Hamdani. Doa tersebut dipanjatkan untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan kelancaran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan kepala daerah mendatang. Para wartawan dan peserta yang hadir tampak antusias dan memberikan dukungan moril kepada Sukatno, menunjukkan bahwa sinergi antara media dan calon pemimpin ini berjalan dengan baik.
Dengan berpamitan kepada rekan-rekan wartawan, Sukatno menegaskan bahwa langkah politik yang diambilnya bukan berarti meninggalkan dunia jurnalistik yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya. “Saya hanya pindah medan perjuangan. Tapi prinsip-prinsip yang saya pegang selama ini di dunia jurnalistik akan tetap saya bawa ke dunia politik,” tegas Sukatno sebelum meninggalkan acara.
Sukatno berharap bahwa silaturahmi ini menjadi awal dari sinergi yang lebih baik antara dirinya dan para wartawan. Dukungan, kritik, dan masukan dari para wartawan diharapkan akan terus mengiringi langkahnya dalam membangun Bengkulu ke arah yang lebih baik. Dengan suasana penuh optimisme, Sukatno pun menutup acara dengan senyum dan berjabat tangan dengan para koleganya, menandakan kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.