Bengkulu – Perubahan iklim bukan lagi isu masa depan, melainkan kenyataan yang kita hadapi sekarang. Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) 2025 menunjukkan bahwa suhu bumi telah meningkat 1,2°C dibanding era pra-industri. Dampaknya terlihat jelas: cuaca ekstrem, banjir lebih sering, hingga kekeringan panjang. (Dilansir dari ipcc.ch)
Generasi muda memiliki peran vital dalam menghadapi krisis ini. Mereka aktif dalam berbagai gerakan lingkungan, seperti kampanye pengurangan plastik sekali pakai, gerakan menanam pohon, hingga penggunaan transportasi ramah lingkungan. Bahkan, sejumlah komunitas mahasiswa di Indonesia mengembangkan inovasi energi terbarukan skala kecil, seperti panel surya portabel dan biogas dari limbah rumah tangga.
Selain itu, pendidikan lingkungan di sekolah dan kampus sangat penting untuk membentuk kesadaran kolektif. Anak-anak yang sejak kecil terbiasa memilah sampah dan hemat energi akan tumbuh menjadi individu yang peduli terhadap bumi.
Namun, perjuangan ini tidak bisa hanya dibebankan pada generasi muda. Dukungan pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan. Misalnya, kebijakan energi bersih, investasi pada transportasi hijau, dan regulasi ketat terhadap industri pencemar lingkungan.















