Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia diharapkan menjadi kontes politik yang ketat, dengan setiap kandidat berusaha untuk mendapatkan dukungan pemilih. Hasil dari simulasi ini menjadi salah satu aspek yang akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi para kandidat dan partai politik dalam merencanakan strategi kampanye mereka untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2024.
Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, telah menjelaskan hasil survei simulasi head to head calon presiden di Provinsi Jawa Barat. Dalam paparannya, Arya Budi menyoroti secara khusus simulasi head to head antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, menyampaikan analisisnya terhadap dinamika politik di wilayah tersebut.
“Di level nasional Prabowo dan Ganjar sangat kompetitif, tetapi di Jawa Barat praktis Prabowo memimpin 48,3% dibandingkan dengan Ganjar Pranowo yang meraih 24,5%,” ujar Arya Budi ketika memaparkan hasil survei seperti yang dilangsir detiknews pada Selasa (10/10/2023).
Arya Budi menekankan perbedaan signifikan ini, menjelaskan bahwa gap antara Prabowo dan Ganjar dalam simulasi head to head di Jawa Barat jauh lebih besar dibandingkan dengan simulasi head to head antara Prabowo dan Anies.
“Jadi gap-nya juga agak lebih lebar dari Anies, tadi (Prabowo Vs Anies) sekitar 20%, sekarang ada sekitar hampir 24% jika kita cek head to head antara Prabowo dan Ganjar. Itu adalah peta capres di Jawa Barat,” tambah Arya Budi.