Desakan Mundur dari Jabatan Direktur, Eddy Syahputra Tanggapi Santai: Sudah Mundur Sejak Agustus
Lubuk Linggau – Eddy Syahputra, Ketua Tim Pemenangan H. Rachmat Hidayat (Yoppy Karim) dan H. Rustam Effendi dalam Pilkada Kota Lubuk Linggau, mendapatkan desakan dari sejumlah demonstran di Palembang untuk mundur dari jabatannya sebagai Direktur PT. Linggau Bisa. Namun, Eddy merespon santai desakan tersebut karena ia telah mengajukan pengunduran diri jauh sebelum diangkat menjadi Ketua Tim Pemenangan Yoppy-Rustam.
Menurut Eddy, ia sudah tidak menjabat sebagai Direktur PT. Linggau Bisa sejak 26 Agustus 2024. “Malah saya sudah menerima surat dari Sekretariat Daerah perihal persetujuan pengunduran diri sementara. Kita sangat paham terkait etika politik. Gak mungkinlah kita tidak memikirkan itu sebelum mengambil keputusan menerima menjadi Ketua Tim Pemenangan. Kritis boleh, tapi jangan dungu lah,” ujar Eddy, ketika dikonfirmasi oleh media.
Eddy menjelaskan bahwa surat pengunduran dirinya telah diajukan pada tanggal 23 Agustus 2024. “Mari berdemokrasi dengan baik, mari kita adu program dan gagasan untuk membawa Lubuk Linggau kedepan maju dan sejahtera. Yang jelas, berpolitik lah yang santun, sebab mereka yang hari ini punya jabatan pasti sudah tahu konsekuensinya jika tidak mundur atau mengambil cuti jika ingin ikut terlibat dalam proses pemenangan,” tegasnya lebih lanjut.
Aksi Protes dari Aliansi Pemuda Anti Korupsi (APAK)
Desakan agar Eddy mundur datang dari Aliansi Pemuda Anti Korupsi (APAK), yang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Kamis (12/9/2024). Dalam aksinya, kelompok yang dikoordinir oleh Doni ini menuntut agar Eddy segera mundur dari jabatannya sebagai Direktur PT. Linggau Bisa.
Namun, Kasubag BUMD Pemprov Sumsel, Rizki Fairu Zabadi, menegaskan bahwa surat pengunduran diri Eddy sudah diterima. “Surat pengunduran dirinya sudah kita terima, namun terkait pergantian direktur masih dalam proses. Yang jelas siapapun pejabat bila ia ASN maka wajib menjaga netralitas,” jelas Rizki.
Situasi ini mengindikasikan adanya ketidakpahaman atau kurangnya informasi dari pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam aksi protes. Eddy berharap bahwa proses Pilkada di Kota Lubuk Linggau dapat berjalan aman, damai, dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan serta kesejahteraan bagi masyarakat.
Harapan Eddy untuk Pilkada Damai dan Demokratis
Eddy menekankan pentingnya menjalankan proses demokrasi dengan baik, serta mengajak semua pihak untuk beradu program dan gagasan, bukan saling menjatuhkan. “Yang jelas, berpolitiklah yang santun, sebab mereka yang hari ini punya jabatan pasti sudah tahu konsekuensinya jika tidak mundur atau mengambil cuti jika ingin ikut terlibat dalam proses pemenangan,” tegas Eddy.
Eddy menambahkan, “Mari kita adu program dan gagasan untuk membawa Lubuk Linggau ke depan yang lebih maju dan sejahtera.” Eddy berharap pemilihan kepala daerah kali ini menjadi momen untuk memajukan demokrasi di Lubuk Linggau dengan lebih baik.
Sementara itu, pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memastikan bahwa proses administrasi terkait pengunduran diri Eddy sebagai Direktur PT. Linggau Bisa tengah berjalan. Dalam situasi politik yang kian memanas menjelang Pilkada, netralitas aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat publik menjadi perhatian utama.
Aksi protes dan desakan terhadap Eddy Syahputra di tengah persiapan Pilkada Kota Lubuk Linggau menggambarkan dinamika politik lokal yang intens. Namun, langkah-langkah yang telah diambil Eddy untuk menjaga integritas dan etika politik menunjukkan komitmennya terhadap proses demokrasi yang sehat dan damai. Semua pihak diharapkan untuk tetap tenang dan berfokus pada adu program serta gagasan demi kemajuan Lubuk Linggau ke depan.
