Dalam upaya untuk mengedukasi para pengunjung tentang nilai-nilai ini, desa tersebut telah menghadirkan konsep kemping hijau di kebun kopi mereka. Selain berkemah, para wisatawan juga diberikan pelatihan tentang cara mengolah berbagai produk lokal yang khas di desa, seperti pembuatan gula aren dan pengolahan keripik daun kopi. Ini adalah cara yang sempurna untuk menghubungkan kunjungan wisata dengan pendidikan lingkungan dan budaya lokal.
Herwan menjelaskan, “Selain berkemah, wisatawan yang datang juga diberikan edukasi cara mengolah berbagai produk lokal yang ada di desa, seperti halnya pembuatan gula aren hingga pengolahan keripik daun kopi.” Dengan demikian, para pengunjung memiliki kesempatan tidak hanya untuk menikmati alam dan kopi, tetapi juga untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang tradisi dan produk lokal.
Salah satu pengunjung yang ikut serta dalam kemping hijau ini, Eni Lestari, mengungkapkan kegembiraannya, “Seru, selain ini pengalaman baru, kita yang berkemah juga diajak melihat langsung berbagai macam pengolahan produk lokal desa, tadi kita ikut membuat langsung cara pembuatan gula aren.” Eni menunjukkan bagaimana acara ini memberikan pengalaman yang tak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif bagi para wisatawan.
Pengalaman unik yang ditawarkan oleh Desa Batu Ampar, melalui acara kemping hijau mereka, telah menginspirasi para pengunjung untuk mendalami budaya dan produk lokal yang memukau. Para wisatawan yang datang untuk berkemah di tengah kebun kopi desa tersebut tidak hanya menikmati alam yang indah dan kopi segar, tetapi juga memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung berbagai macam pengolahan produk lokal yang unik.
-
Ping-balik: ADWI 2023 Kemenparekraf, Dari Desa untuk Indonesia Bangkit, Pariwisata Berkelas Dunia - Repoeblik