Alaku
Alaku
Alaku
Berita Terkini

130 Santri Pondok Pesantren At Tauhid Pulang ke Rumah Akibat Kabut Asap

×

130 Santri Pondok Pesantren At Tauhid Pulang ke Rumah Akibat Kabut Asap

Sebarkan artikel ini
130 Santri Pondok Pesantren At Tauhid Pulang ke Rumah Akibat Kabut Asap
130 Santri Pondok Pesantren At Tauhid Pulang ke Rumah Akibat Kabut Asap Foto Dok Detik com

Sebanyak 130 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) At Tauhid Yayasan Kampoeng Tauhid Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel) terpaksa dipulangkan ke rumah masing-masing akibat dampak kabut asap yang melanda sekitar Ponpes.

Menurut Kabag SDM Ponpes At Tauhid Sriwijaya, Panca, “Lahan pertanian yang dikelola pengurus pondok terbakar. Alhamdulillah sejauh ini tidak membahayakan,” pada Jumat (15/9/2023). Namun, proses belajar mengajar diliburkan untuk sementara waktu.

Kejadian terjadi pada malam hari ketika api cukup besar, tetapi TNI, Polri, Manggala Agni, serta masyarakat bekerja sama untuk memadamkannya. Beruntungnya, api dapat segera dipadamkan.

Namun, dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini menyebabkan para santri mengalami sesak nafas, sakit kepala, dan batuk. Bahkan ada 5 santri yang mengalami dampak cukup serius, sehingga harus dibawa ke tenaga kesehatan.

Panca menjelaskan bahwa 130 santri yang tidak terlalu parah masih bisa diantisipasi dengan menggunakan masker, tetapi mereka mengalami batuk dan sedikit kesulitan bernafas saat kejadian.

Baca Juga:  Misteri Warna Hijau Neon di Kanal Venesia Membuat Publik Terkejut

130 santri yang terkena dampak sudah dikondisikan, dipulangkan, dan diberi suplemen serta masker. Pihak Ponpes berharap agar hujan segera turun untuk meringankan beban masyarakat.

Jika kondisi sudah membaik, Ponpes berencana untuk memanggil para santri kembali untuk melanjutkan proses belajar mengajar. Namun, hal ini akan bergantung pada situasi dan kondisi yang ada.

Sementara itu, Kalaksa BPBD OI, Edi Rahmat, menjelaskan bahwa pihaknya masih berupaya dengan maksimal untuk memadamkan api. Beberapa wilayah termasuk Pondok Pesantren At Tauhid yayasan Kampoeng Thauhid mengalami kebakaran di Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.

“Kemarin api sempat membesar mendekati Ponpes. Alhamdulillah dibantu masyarakat TNI, Polri, dan rekan-rekan dari BPBD, dapat ditangani hingga tidak menyambar rumah dan Ponpes AT Thauhid tersebut,” ujarnya.

Baca Juga:  Oknum ASN di Bengkulu Menipu Puluhan Warga dengan Modus Guru Bantu Daerah

Edi menyebutkan bahwa luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 20 hektar. Waktu kejadian terdapat hambatan seperti angin kencang dan jalan yang sulit diakses, sehingga pengisian air dari tangki menjadi tantangan tersendiri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ogan Ilir (BPBD OI), Edi Rahmat, melaporkan bahwa luas lahan yang terbakar akibat kabut asap mencapai sekitar 20 hektar. Kejadian ini terjadi di beberapa wilayah, termasuk di sekitar Pondok Pesantren At Tauhid yayasan Kampoeng Thauhid, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan.

Edi menjelaskan bahwa saat kejadian, terdapat beberapa hambatan yang membuat upaya pemadaman api menjadi lebih sulit. Salah satunya adalah angin kencang yang membuat api dengan cepat menyebar. Angin ini juga memperparah situasi dan membuat petugas kesulitan dalam mengendalikan pergerakan api.

Selain itu, akses jalan yang sulit diakses menjadi tantangan tersendiri. Hal ini membuat kendaraan pemadam kebakaran dan peralatan lainnya tidak dapat dengan mudah mencapai lokasi kebakaran. Petugas harus berjuang keras untuk mencapai sumber air yang dapat digunakan untuk memadamkan api.

Baca Juga:  Sampah Siring Bengkulu, Masyarakat Minta Tindakan Segera

Pengisian air dari tangki juga menjadi salah satu masalah yang dihadapi petugas. Dengan jalan yang sulit diakses, mereka harus berkali-kali keluar dari lokasi kebakaran untuk mengisi tangki dengan air, yang memperlambat upaya pemadaman.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan ini, Edi Rahmat bersama dengan TNI, Polri, dan masyarakat setempat berusaha dengan maksimal untuk memadamkan api dan melindungi wilayah yang terancam oleh kabut asap.

Kondisi cuaca yang kurang mendukung dan kendala-kendala ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan upaya bersama dalam menghadapi bencana seperti kebakaran hutan dan lahan, terutama ketika wilayah tersebut juga harus mengatasi masalah kabut asap yang meresahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *