Seorang turis Inggris yang menggunakan penerbangan Ryanair dari Zadar, Kroasia menuju London, menimbulkan kekacauan di dalam pesawat. Tanpa alasan yang jelas, pria berusia 27 tahun tersebut tiba-tiba berteriak dan berusaha melewati lorong kabin sebelum berupaya membuka pintu pesawat secara paksa.
Insiden ini terjadi ketika pesawat masih berada di Bandara Zadar, sebelum lepas landas (take-off), dan penumpang lainnya sedang bersiap-siap untuk penerbangan.
Keberuntungan datang ketika seorang penumpang lain dengan cepat beraksi sebagai ‘pahlawan’ untuk menghentikan aksi pria tersebut. Dengan tindakan tegas, penumpang tersebut berhasil menggagalkan upaya pria tersebut dan menyelamatkan situasi. Pelaku kemudian diusir dari pesawat oleh awak kabin dan diserahkan kepada pihak berwenang yang menangani kejadian tersebut.
Ryanair menyediakan layanan penerbangan dari Kota Zadar, Kroasia di Pantai Dalmatian menuju Bandara London Gatwick dan London Stansted. Pesawat ini melayani rute tersebut dengan tujuan akhir ke London Stansted.
Kejadian dimulai ketika pria Inggris tersebut melepas kacamata hitamnya dan menunjuk ke arah seorang penumpang lain di dalam pesawat.
Dia marah-marah dan bergegas ke lorong. Ia melewati seorang pramugari dan memaksa membuka pintu pesawat. “Buka pintunya, buka pintunya!” kata pria yang tak diketahui identitasnya itu.
Ia baru tak berkutik ketika dua penumpang lain menghalau dan membuatnya tersungkur ke tanah. Salah satu penumpang terdengar berkata: “Keluarkan dia!”
“Penerbangan dari Zadar ke London Stansted ini kembali berhenti ketika seorang penumpang menjadi pengganggu saat bersiap untuk lepas landas. Penumpang dikeluarkan dari pesawat oleh polisi setempat sebelum penerbangan ini dilanjutkan dengan aman ke London Stansted,” ucap seorang juru bicara Ryanair.
“Ini sekarang menjadi masalah polisi setempat. Kami dengan tulus meminta maaf kepada penumpang yang terkena dampak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat perilaku mengganggu penumpang ini,” demikian pernyataan Ryanair.
Peristiwa berlanjut saat pria Inggris tersebut mulai berbicara dengan suara keras, menunjukkan perilaku yang mengganggu. Ia tampak marah dan tidak kooperatif terhadap awak kabin yang mencoba menenangkannya. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan ketegangan di antara penumpang lainnya.
Dalam keadaan yang semakin memanas, pria Inggris itu kemudian melepas kacamata hitamnya dan dengan gestur yang menyeramkan, ia mulai menunjuk ke arah penumpang lain dengan ekspresi yang mengancam. Kehadiran pria tersebut menciptakan ketegangan di dalam kabin pesawat, dan penumpang lain merasa khawatir dan tidak nyaman dengan perilaku yang tidak terduga ini. Awak kabin segera mengambil tindakan untuk mengamankan situasi dan melindungi keselamatan seluruh penumpang.
Pria Inggris itu terus meningkatkan intensitas gangguannya dengan tingkah laku yang semakin mengkhawatirkan. Ia mulai berteriak dan mengeluarkan ancaman kepada penumpang lain di sekitarnya. Kehadirannya yang mengancam dan tidak terkendali membuat suasana di dalam pesawat semakin tegang dan cemas. Awak kabin dan penumpang lain berusaha menjaga ketertiban dan mengatasi situasi yang semakin tidak terkendali tersebut.
Situasi semakin memanas ketika pria Inggris itu mencoba menerobos lorong kabin dan menuju pintu pesawat. Penumpang lain yang merasa terancam dengan tindakannya segera bergerak cepat untuk menghadangnya dan menghentikannya. Mereka bekerja sama dengan awak kabin dalam upaya untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh penumpang di dalam pesawat. Dengan keberanian dan kerja sama yang solid, mereka berhasil mengusir pria tersebut dari pesawat dan menyerahkannya kepada otoritas yang berwenang untuk penanganan lebih lanjut.