Selain itu, masalah keuangan di Amerika Serikat juga memiliki dampak global. Perubahan dalam kebijakan moneter dan perubahan dalam nilai tukar mata uang dapat memengaruhi harga komoditas, termasuk beras.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau situasi ini dan berusaha untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kenaikan harga beras tidak memberatkan masyarakat. Upaya-upaya tersebut mencakup pengawasan lebih ketat terhadap pasar, peningkatan produksi beras, serta langkah-langkah kebijakan yang relevan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memberikan gambaran mendalam mengenai situasi yang memengaruhi komoditas pangan di Indonesia. Faktor-faktor seperti geopolitik global, volatilitas dalam kondisi keuangan Amerika Serikat, dan perubahan iklim telah berdampak pada harga beras dan inflasi pangan di Tanah Air.
Menteri Sri Mulyani menjelaskan bahwa faktor geopolitik global, seperti ketegangan antara negara-negara besar dan perubahan dalam kebijakan perdagangan internasional, telah memengaruhi pasokan beras di pasar global. Hal ini berdampak pada kenaikan harga beras di Indonesia, yang saat ini mencapai Rp 14.000 per kilogram (kg), naik dari sebelumnya sekitar Rp 12.000 atau Rp 12.100 per kg.
Selain faktor geopolitik, kondisi keuangan Amerika Serikat yang volatil juga menjadi penyebab kenaikan harga komoditas pangan. Perubahan dalam kebijakan moneter dan perubahan dalam nilai tukar mata uang dapat memengaruhi harga berbagai komoditas, termasuk beras.