Jakarta – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengenang masa-masa sulit yang pernah dihadapi partainya. Dalam acara syukuran ulang tahun ke-23 Partai Demokrat di Jakarta, SBY mengungkapkan bagaimana prahara tersebut sempat mengancam eksistensi partai yang ia dirikan. Menurut SBY, partai yang berada di luar pemerintahan atau oposisi sering menghadapi tantangan berat, terutama dalam iklim demokrasi yang belum matang.
“Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu,” ujar SBY dalam acara di DPP Partai Demokrat, Senin (9/9/2024). SBY juga menyinggung upaya pengambilalihan yang nyaris membuat Demokrat “gone” jika tidak ada campur tangan Tuhan dan sejarah.
SBY mengapresiasi kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dinilai berhasil memimpin partai melewati masa-masa krisis tersebut. “Saya salut atas keberanian, keteguhan, dan upaya gigih mempertahankan kedaulatan kita,” ungkap SBY. Ia optimis bahwa di bawah kepemimpinan AHY, Partai Demokrat akan kembali bangkit dan bersinar.
Selain itu, SBY berpesan kepada seluruh kader Demokrat untuk mendukung proses transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto. SBY menekankan pentingnya menjaga etika politik dan mendukung pemerintahan yang baru.
SBY juga mengingatkan para kader untuk terus memegang teguh konstitusi serta memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kesejahteraan rakyat. “Saya titip, jangan abaikan nilai-nilai yang fundamental. Hormati dan pegang penuh konstitusi, tegakkan nilai-nilai demokrasi, tegakkan keadilan bagi semua,” tegasnya.
Menutup pidatonya, SBY menyatakan akan terus memberikan restu dan dukungan dari belakang untuk kesuksesan Partai Demokrat di masa mendatang.