Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kembali menghadirkan program santri Digitalpreneur yang kali ini berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Jawa Timur, Jum’at ( 11/8/2023).
Menparekraf Sandiaga Uno saat menyampaikan sambutannya pada acara “Santri Digitalpreneur 2022” di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukerejo, Jawa Timur, Jum’at (11/8/2023), mendorong para santri peserta program Santri Digitalpreneur untuk berpartisipasi membangkitkan perekonomian serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya di bidang ekonomi digital.
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya mendorong para santri peserta program Santri yang untuk berpartisipasi membangkitkan perekonomian serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya di bidang ekonomi digital melalui program Santri Digitalpreneur Indonesia 2023.
Dan Menparekraf Sandiaga ia menyebutkan ada sekitar 5 juta santri di seluruh Indonesia. Sehingga dengan jumlah ini maka santri bisa menjadi satu ekosistem ekonomi tersendiri di Indonesia.
“Mereka ini menghasilkan banyak pemimpin bangsa. Presiden sudah ada dari kalangan santri, wakil presiden sudah, pengusaha – pengusaha top juga sudah ada. Jadi sekarang kami ingin membawa mereka pada ekosistem ekonomi digital,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan para santri di Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo memiliki semangat yang sangat tinggi untuk terjun ke ekosistem ekonomi digital. Sehingga, program ini hadir di ponpes untuk mempersiapkan para santri yang ingin berkontribusi membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja di bidang ekonomi digital.
“Saya tercengang melihat semangat mereka untuk maju dan ingin sukses, apalagi sekarang mereka diberikan pelatihan berkelas dunia. Mereka antusias dan kita harapkan mereka menjadi santri yang bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja,” jelas Sandiaga dikutip dari situs Kemenparekraf.
Dalam kegiatan ini Sandiaga didampingi oleh Direktur Aplikasi, Permainan, Telivisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa Pelatihan Ini juga dihadiri Bupati Situbondo, Karena Suswandi dan konten kreator Thariq Halilintar.
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo adalah lembaga pendidikan Islam yang terletak di Desa Sukorejo, Kecamatan Pagu, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH. Imam Zarkasyi pada tahun 1963. Berikut adalah sejarah singkat tentang Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo:
1. Pendirian
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo didirikan oleh KH. Imam Zarkasyi pada tahun 1963. KH. Imam Zarkasyi merupakan seorang ulama dan tokoh pendidikan Islam yang memiliki tekad untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni dan mengajarkan ilmu agama kepada generasi muda.
2. Pengembangan
Seiring berjalannya waktu, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo tumbuh dan berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang memiliki reputasi baik. Pondok pesantren ini dikenal dengan pendekatan salafiyah, yang mengutamakan pemahaman ajaran Islam berdasarkan pemahaman generasi salafusshalih (generasi awal umat Islam).
3. Kurikulum dan Pengajaran
Pondok pesantren ini menekankan pada pengajaran ilmu agama, termasuk ilmu tafsir, hadis, fiqih, dan lain-lain. Kurikulumnya mengacu pada pendekatan ilmiah dan tradisional dalam mengajarkan ajaran Islam.
4. Pengaruh dan Jangkauan
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo telah memberikan kontribusi dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman agama yang kuat. Banyak alumni pondok pesantren ini yang telah berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, keagamaan, dan masyarakat.
5. Pengembangan Fasilitas
Seiring berjalannya waktu, pondok pesantren ini juga mengembangkan fasilitas dan infrastruktur pendukung, termasuk gedung kelas, asrama, masjid, perpustakaan, dan lain-lain, guna memberikan lingkungan belajar yang optimal bagi para santri.
6. Keberlanjutan
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo terus beroperasi dan melanjutkan tradisi pengajaran dan pendidikan Islam. Para pengajar dan pengelola pondok pesantren berusaha untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Islam yang diajarkan kepada para santri.