Para kader Nahdlatul Ulama (NU), baik di tingkat pusat maupun di Sumatera Selatan (Sumsel), secara bulat menyatakan dukungan penuh terhadap Ridho Yahya sebagai sosok yang dianggap layak dan potensial untuk menjadi bakal calon Gubernur Sumsel pada tahun 2024 mendatang. Mereka mengakui kualitas kepemimpinan, dedikasi, dan komitmen Ridho Yahya terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat, sehingga merasa yakin bahwa dia merupakan kandidat yang tepat untuk memimpin Sumsel ke depan.
Pengakuan dari Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel, Dr. KH Amiruddin Nahrawi, MPd, tentang kepatutan dan kelayakan Ir. H. Ridho Yahya, MM, sebagai Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) tercermin dari model kepemimpinannya selama menjabat sebagai Walikota Prabumulih. Keberhasilan berbagai program yang telah berhasil diimplementasikan menjadi bukti konkret yang mendorong PWNU untuk mendukung Ridho Yahya sebagai bakal calon gubernur Sumsel pada tahun 2024. Dukungan ini didasari oleh keyakinan bahwa potensi Ridho Yahya dalam memimpin dan mengelola daerah akan membawa manfaat bagi masyarakat Sumsel secara keseluruhan.
Cak Amir, atau biasa disapa dengan panggilan akrab Dr. KH Amiruddin Nahrawi, MPd, menegaskan hal tersebut saat hadir dalam Konferensi Cabang Nahdatul Ulama kota Prabumulih yang berlangsung di pondok pesantren NU di Desa Muara Sungai, Kecamatan Cambai, kota Prabumulih, pada hari Kamis (27/7/2023).
Pengungkapan dukungan dari Ketua PWNU Provinsi Sumatera Selatan terhadap Ir. H. Ridho Yahya sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dilatarbelakangi oleh fakta yang mencolok, yaitu adanya banyak program keagamaan yang berhasil dilaksanakan di Kota Prabumulih selama kepemimpinan Ridho Yahya sebagai Walikota. Berbagai program tersebut mencakup beragam aspek keagamaan yang mendukung kesejahteraan dan penguatan spiritual masyarakat, serta peningkatan peran lembaga keagamaan dalam memajukan kota. Keberhasilan pelaksanaan program ini telah meraih apresiasi dan pengakuan dari masyarakat, menjadikannya alasan penting bagi PWNU Provinsi Sumatera Selatan untuk memberikan dukungan penuh kepada Ridho Yahya sebagai bakal calon Gubernur Sumsel pada tahun mendatang.
Beberapa program keagamaan seperti membangun dan renovasi ratusan masjid, wajib baca tulis Al-Qur’an untuk anak, isbat nikah gratis, khitanan, melayat, terima keluhan warga sejak subuh dan lainnya.
“Bagaimanapun saya mendengar dari seluruh umat yang ada, seluruh pengurus masjid, takmir dan seluruh yang ada digaji oleh beliau. Tidak ada bupati dan walikota di Sumsel ini yang demikian, jadi pantaslah jadi Gubernur Sumatera Selatan,” tegas Cak Amir dalam sambutannya disambut tepuk tangan meriah seluruh keluarga dan pengurus NU Prabumulih.
Tidak sampai di situ saja, Dr KH Amiruddin Nahrawi MPd bahkan meminta dukungan seluruh kader dan warga NU yang hadir dalam acara tersebut.
Amiruddin Nahrawi juga menyoroti bahwa model kepemimpinan Ridho Yahya tidak diterapkan oleh Bupati dan Walikota di 17 Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Sumatera Selatan.
“Ada walikota yang sebelum jadi peduli tapi setelah jadi tidak ngantor lagi, ada yang slogan walikota solat subuh tapi setelah jadi walikota tidak lagi ada slogan itu. Model-model kepemimpinan itu tidak betul menurut saya,” ucapnya.
Ketua PWNU Sumsel memiliki harapan besar bahwa Kota Prabumulih akan menjadi teladan dan mercusuar inspiratif bagi seluruh kepala daerah di Provinsi Sumatera Selatan, bahkan di seluruh Indonesia. “Kita berharap Prabumulih dapat menjadi contoh yang diikuti oleh daerah lain di Sumatera Selatan dan di seluruh Indonesia,” ucapnya dengan penuh harap.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Pusat, KH HSH Sulaiman Tanjung MPdI juga berharap Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM menjadi Gubernur Sumsel
Hal itu disebabkan setelah mendengar paparan Ir H Ridho Yahya MM, dirinya merasa program keagamaan diterapkan di Kota Prabumulih berhasil dan sukses.
