Bengkulu, 12 September 2024 – Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) semakin gencar melakukan upaya pencegahan stunting di kalangan remaja putri. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pemeriksaan Hemoglobin (HB) secara berkala bagi siswi tingkat sekolah, khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pemeriksaan HB ini diutamakan bagi remaja putri karena perempuan dengan kadar HB rendah memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kondisi stunting. Oleh karena itu, pemeriksaan ini menjadi langkah penting untuk mendeteksi dini dan memberikan penanganan yang tepat guna mencegah stunting di masa depan.
Pemeriksaan HB dan Penanganan Anemia pada Remaja Putri
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, melalui jaringan Puskesmas di seluruh kota, bekerja sama dengan pihak sekolah untuk melakukan pemeriksaan HB pada remaja putri. “Jika ditemukan siswi dengan HB rendah, maka akan diberikan tablet penambah darah setiap hari. Namun, jika kadar HB normal, pemberian obat dilakukan seminggu sekali,” ujar Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.
Penanganan ini diharapkan mampu mencegah risiko anemia pada remaja putri, yang dapat berlanjut menjadi risiko tinggi melahirkan bayi stunting di kemudian hari. Remaja putri yang rutin mengonsumsi tablet penambah darah (TTD) akan mendapatkan banyak manfaat, di antaranya mencegah anemia, meningkatkan kemampuan berpikir, menjaga kesehatan selama kehamilan, dan mencegah kelahiran bayi dengan stunting.
Anemia pada Remaja Putri: Masalah Kesehatan yang Harus Diperhatikan
Anemia merupakan masalah kesehatan umum yang sering dialami oleh remaja putri. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi dan vitamin, seperti zat besi dan asam folat. Beberapa gejala anemia yang sering muncul antara lain rasa letih, lesu, lemah, dan mudah lelah.
Mengingat pentingnya penanganan anemia, pemerintah menganjurkan remaja putri untuk mengonsumsi tablet penambah darah satu kali dalam seminggu. TTD ini mengandung zat besi dan asam folat yang sangat penting untuk kesehatan tubuh, terutama dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada remaja putri.
Peran Gizi Seimbang dalam Pencegahan Anemia dan Stunting
Selain konsumsi TTD, Dinkes Kota Bengkulu juga mengingatkan pentingnya pola makan bergizi dan seimbang. Remaja putri diharapkan dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, ikan, telur, dan sayuran berdaun hijau gelap, serta makanan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh untuk menjaga kesehatan generasi muda di Kota Bengkulu. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung program kesehatan yang berfokus pada pencegahan anemia dan stunting, sebagai investasi untuk masa depan yang lebih sehat dan berkualitas,” tegasnya.
Dukungan Sekolah dan Partisipasi Masyarakat
Program pemeriksaan HB ini mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah di Kota Bengkulu. Para guru dan tenaga pendidikan lainnya dilibatkan dalam proses edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya pencegahan anemia dan stunting.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan aktif berpartisipasi dalam program ini, terutama dalam mendukung remaja putri untuk rutin mengonsumsi TTD dan menjaga pola makan sehat. Kesadaran akan pentingnya asupan nutrisi yang cukup dan pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi kunci utama untuk mencegah stunting sejak dini.
Kesimpulan: Langkah Strategis Cegah Stunting Melalui Pemeriksaan HB
Program pemeriksaan HB secara berkala yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu merupakan langkah strategis untuk mencegah stunting di masa depan. Dengan fokus pada kesehatan remaja putri, diharapkan kelak mereka dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan bebas dari risiko stunting.
Keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, hingga masyarakat luas. Kolaborasi yang solid ini diharapkan mampu mewujudkan visi Kota Bengkulu sebagai kota yang sehat, sejahtera, dan bebas dari stunting.