Selain mendorong sektor pariwisata, Jejen juga meminta pemerintah daerah untuk lebih berpihak kepada pengusaha lokal dalam penyediaan jasa rental kendaraan.
“Selanjutnya kepada pemerintah agar mengimbau kepada OPD, rekanan pemerintah daerah seperti bank daerah atau bank-bank yang ada di provinsi untuk memprioritaskan pengusaha lokal dalam melayani jasa rental kendaraan,” tambah anggota Armi (Asosiasi Rental Mobil Indonesia) ini.
Karena ketika yang digunakan adalah para pelaku usaha lokal maka perekonomian akan berjalan baik di Provinsi Bengkulu karena perputaran uang digunakan di provinsi Bengkulu.
“Dengan begitu memungkinkan roda perekonomian berjalan dengan baik di Provinsi Bengkulu, dan para pengusaha jasa rental mobil bisa bertahan,” tegasnya.
Sebelumnya, kebijakan efisiensi anggaran dan pembatasan perjalanan dinas ASN telah menimbulkan reaksi dari berbagai sektor, terutama pelaku usaha yang bergantung pada mobilitas pegawai pemerintah. Di beberapa daerah, kebijakan ini mengakibatkan penurunan omzet bagi penyedia jasa transportasi, termasuk rental mobil, hotel, dan restoran.















