“Saya harap kebijakan ini bisa dipahami dan didukung oleh semua pihak, termasuk kepala sekolah, guru, dan komite sekolah,” ujarnya.
Langkah ini juga sejalan dengan prinsip pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan, di mana:
- Tidak ada siswa yang merasa tertinggal hanya karena kondisi ekonomi keluarganya.
- Sekolah harus lebih kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan edukatif tanpa membebani orang tua dengan biaya tambahan.
Gubernur mengimbau agar sekolah lebih inovatif dalam memberikan pengalaman belajar, misalnya melalui:
✔ Pembelajaran berbasis proyek
✔ Kunjungan edukatif yang tidak membebani siswa
✔ Pelatihan keterampilan dan kreativitas di lingkungan sekolah
Tanggapan dari Wali Murid dan Pihak Sekolah
Pemerintah Provinsi Bengkulu menilai bahwa pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama tanpa tekanan finansial.
Seorang wali murid dari SMP Negeri 5 Bengkulu, Siti Rahma, menyambut baik kebijakan ini.
“Kami sering merasa keberatan dengan biaya studytour yang mahal. Kadang anak-anak yang tidak bisa ikut merasa minder,” ujarnya.















