Bengkulu – Debat Publik Ketiga calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu berlangsung di Ballroom Hotel Mercure, Sabtu malam (16/11/2024).
Pasangan calon nomor urut 3, Dedy Ermansyah dan Agi Agusrin (Dedy-Agi), memanfaatkan momen debat pamungkas ini untuk memaparkan program strategis mereka dalam menangani berbagai permasalahan kota.
Dalam sesi pertama, Dedy Agi menyoroti persoalan sampah yang selama ini menjadi keluhan warga.
“Kami akan membangun pengolahan sampah yang modern, mampu mengubah sampah menjadi energi dan pupuk, sehingga menghasilkan nilai ekonomi,” kata Dedy Ermansyah.
Mereka juga berjanji mengangkat tenaga kerja kebersihan dalam jumlah besar dengan gaji yang layak.
“Setiap sudut kota akan memiliki petugas kebersihan, sehingga Kota Bengkulu bersih dan indah seperti Surabaya dan Bandung,” tambahnya.
Soal kawasan permukiman tidak layak huni, Dedy menyebutkan ada 73 titik yang memerlukan perhatian khusus. Ia berencana memanfaatkan program nasional Prabowo Subianto yang akan mencetak tiga juta rumah.
“Kami pastikan kawasan kumuh ini menjadi prioritas, sehingga bisa disulap menjadi permukiman yang layak,” tegas Dedy.
Dalam hal penataan pasar tradisional, Dedy-Agi berkomitmen memperbaiki desain pasar agar lebih ramah untuk pedagang dan pembeli.
“Pasar-pasar seperti Barukoto, TPI Pulau Baii, dan Panorama akan kami tata ulang dengan desain yang memudahkan akses pembeli, memperhatikan keinginan pedagang untuk terlihat lebih dulu,” jelas Agi.
Mereka juga menegaskan pentingnya kebersihan pasar, yang akan dikelola oleh tim kebersihan yang mereka bentuk.
Selain itu, Dedy-Agi memaparkan rencana mereka untuk mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja. Mereka akan melanjutkan pembangunan Pulau Baii dan kawasan industri, berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk menghindari tarik-menarik kewenangan.
“Ini bisa menjadi sumber ekonomi besar bagi kota, membantu pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kemiskinan,” ujar Agi.
Dedy-Agi juga mendukung pembangunan rel kereta api ke Sumatera Selatan dan berencana mencetak pengusaha baru dengan memberikan bantuan UMKM minimal Rp25 juta. Mereka berencana mengusulkan pembukaan Pusat Diklat di Kota Bengkulu, memanfaatkan lahan yang masih luas dan lingkungan yang segar.
“Ini akan menyerap banyak tenaga kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi kota,” tutup Dedy.
Dengan berbagai program strategis ini, Dedy-Agi optimis dapat mengatasi masalah infrastruktur, kawasan kumuh, banjir, dan menciptakan kesejahteraan bagi warga Kota Bengkulu.