Selanjutnya, di akhir tahun ini, pemerintah berencana untuk mengeluarkan penugasan impor tambahan sebanyak 1,5 juta ton beras. Ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi potensi ketidakstabilan pasokan beras, terutama dalam menghadapi perubahan musim panen dan dinamika pasar yang mungkin terjadi.
epala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, telah mengungkapkan faktor-faktor yang menjadi penyebab harga beras yang masih tinggi di pasaran. Salah satu faktor utamanya adalah harga Gabah Kering Panen (GKP) yang tinggi.
Menurut Arief Prasetyo Adi, situasi ini terjadi karena terjadi penurunan produksi GKP, yang selanjutnya berdampak pada ketersediaan beras di pasaran. Penggilingan padi tidak memiliki banyak stok GKP, sehingga pasokan beras terbatas.
Arief menjelaskan dilangsir Detik Finance, “Hari ini, seperti ini artinya penggiling padi tidak dapat GKP. Karena GKP harganya tinggi, maka harga beras pun menjadi tinggi.” Hal ini menggambarkan hubungan langsung antara harga GKP dan harga beras di pasaran.
Selain itu, Arief Prasetyo Adi juga memproyeksikan bahwa masa panen beras ke depan akan mundur, yang berpotensi mengakibatkan penurunan produksi beras hingga akhir tahun. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah sedang melakukan segala upaya yang diperlukan untuk mencegah kenaikan drastis harga beras.
Penulis : Affif Dwi As’ari
Editor : Affif Dwi As’ari