Alaku

Objek Wisata Suban Lesung: Seorang Anak Tenggelam dan Meninggal Dunia

Objek Wisata Suban Lesung: Seorang Anak Tenggelam dan Meninggal Dunia (Ilustrasi)

Rejang Lebong – Suasana di Objek Wisata Suban Lesung, Kelurahan Talang Ulu, Kabupaten Rejang Lebong mendadak heboh pada Kamis sore setelah seorang anak berinisial DL (5) ditemukan tewas diduga akibat tenggelam. Kejadian tragis ini mengundang perhatian masyarakat dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warga.

Kapolres Rejang Lebong, AKBP Eko Budiman SIK MIK MSi, melalui Kasih Humas Polres Rejang Lebong, AKP S Simanjuntak, mengonfirmasi kejadian tersebut dalam keterangan tertulisnya. Ia menjelaskan bahwa peristiwa tenggelamnya anak tersebut terjadi di sebuah kolam pemandian air panas yang dikenal sebagai Suban Lesung.

“Benar, peristiwa tenggelam ini terjadi di kolam pemandian air panas Suban Lesung,” ujar AKP S Simanjuntak.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Diprediksi Naik 2 Peringkat FIFA

Menurut kronologis kejadian di Objek Wisata Suban Lesung, pada Kamis, 12 September 2024, sekitar pukul 11.30 WIB, rombongan sekolah dari Kabupaten Kepahiang sedang berwisata di Suban Lesung. Anak-anak bersama orang tua dan guru pendamping sedang menikmati mandi di kolam wisata tersebut. Ketika sebagian dari mereka sedang membersihkan diri di ruang bilas, seorang pengunjung perempuan yang identitasnya belum diketahui menemukan DL dalam posisi telungkup di dalam kolam.

Mengetahui hal tersebut, saksi segera menyelamatkan DL dengan cara membawanya ke pinggir kolam. “Korban berasal dari Kabupaten Kepahiang dan mereka didampingi orang tua serta guru untuk berwisata ke Rejang Lebong. Ketika rombongan lain berada di ruang bilas, korban ditemukan telungkup oleh wanita yang identitasnya belum diketahui. Para saksi langsung berusaha menyelamatkannya,” jelas AKP S Simanjuntak.

Baca Juga:  Emak-Emak Sambut Botak Peci dengan Antusias di Taba Jemekeh

Ia menambahkan bahwa kejadian ini diduga disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari orang tua, guru, serta penjaga kolam. Setelah diselamatkan, DL segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, saat tiba di rumah sakit, pihak medis menyatakan bahwa DL telah meninggal dunia.

“Keadaan ini menunjukkan adanya kekurangan dalam pengawasan dari pihak pengelola, guru, dan orang tua. Korban akhirnya dibawa pulang ke rumah duka oleh keluarga dan gurunya,” tambahnya.

Kejadian ini menjadi sorotan dan mengundang simpati dari masyarakat. Banyak yang menilai bahwa insiden ini dapat dihindari dengan pengawasan yang lebih baik dari semua pihak yang terlibat.

Untuk saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada tragedi ini.

Baca Juga:  Hari Pahlawan di Kejati Bengkulu, Syaifudin Tagamal Serukan Kebangkitan Semangat Nasionalisme

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan