Jakarta, Alaku News – Mengutip data dari RTI (Real Time Indeks) pada Selasa pagi ini (17/10/2023), nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) terlihat masih kokoh bertengger di zona Rp 15.700. Pagi ini, mata uang Paman Sam tercatat berada di level Rp 15.714.
Nilai tukar Dolar AS pagi ini tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan penutupan kemarin yang juga berada pada level Rp 15.714. Artinya, Dolar AS seakan bertahan pada posisinya saat ini, tidak mengalami fluktuasi yang signifikan.
Dari data yang tersedia, Dolar AS hari ini mencapai level tertinggi pada Rp 15.714 dan terendahnya pun tetap pada angka yang sama, yaitu Rp 15.714. Hal ini menunjukkan konsistensi nilai tukar Dolar AS pagi ini.
Jika melihat perkembangan nilai tukar Dolar AS secara bulanan, mata uang ini masih menunjukkan kekuatan dengan menguat sebesar 2,17%. Sementara jika dilihat dari awal tahun, Dolar AS juga mencatatkan penguatan sebesar 0,89%. Ini menunjukkan performa positif Dolar AS dalam jiperiode tersebut.
Secara global, Dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia pada pagi ini. Dolar AS hanya melemah terhadap dua mata uang, yaitu Dolar Australia dan Won Korea. Sementara terhadap mata uang lainnya, Dolar AS menunjukkan kekuatan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang sedang berlangsung di pasar global.
Para analis ekonomi dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan nilai tukar Dolar AS, seiring dengan berbagai faktor yang dapat memengaruhi pergerakan mata uang ini. Kondisi ini juga mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi asing di Indonesia, sehingga tetap menjadi sorotan penting dalam dunia ekonomi global.
Pagi ini, Rupiah Indonesia juga mengalami pergerakan yang mayoritas menguat terhadap mata uang asing lainnya. Rupiah hanya melemah terhadap tiga mata uang, yaitu Won Korea, Dolar Australia, dan Ringgit Malaysia.
Perkembangan nilai tukar Rupiah yang mayoritas menguat menunjukkan stabilitas mata uang ini di tengah gejolak pasar global. Rupiah yang tetap kuat terhadap sebagian besar mata uang asing dapat menjadi kabar baik bagi ekonomi Indonesia, terutama dalam hal perdagangan internasional dan investasi.
Sementara itu, pada sektor pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan pagi ini dengan peningkatan. IHSG naik sebanyak 4,2 poin atau 0,06% dari level sebelumnya, mencapai angka 6.900.
Dalam perdagangan hari ini, IHSG mencatatkan level tertingginya pada 6.904 dan level terendahnya pada 6.896. Dalam total 496 saham yang diperdagangkan, sebanyak 171 saham mengalami kenaikan nilai, 70 saham mengalami penurunan, sementara 255 saham stagnan atau tidak mengalami perubahan signifikan.
Peningkatan IHSG pada awal perdagangan hari ini memberikan indikasi positif dalam sektor pasar saham di Indonesia. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh sentimen positif dari pasar global atau berbagai faktor internal yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Pasar modal dan nilai tukar mata uang akan terus dipantau oleh para pelaku pasar dan analis ekonomi dalam beberapa waktu ke depan, karena pergerakan ini dapat memengaruhi keputusan investasi dan bisnis di Indonesia.
Penulis : Affif Dwi As’ari
Editor : Affif Dwi As’ari