Abdul Halim Iskandar (Gus Halim) selaku menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) meminta para pegiat desa untuk meningkatkan kualitas dengan memahami dan menginternalisasi materi dengan baik.
Pendapat, pelatihan ini dilakukan dan sangat penting dikarna berkaitan dengan dua hal yang akan menentukan eksistensi pendamping desa.
Awal, pada saat sedang melakukan proses transformasi atau mengajar maka itu jadi eksistensi pegiat desa dalam konteks pendampingan warga desa.
Gus halim pada saat menghadiri Refreshment Training Penguatan Partisipasi Pegiat Desa Program P3PD Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ia mengatakan Mungkin Selama ini keberadaannya dalam suatu imajinasi jadi dengan adanya Bimtek buat masyarakat akan bertemu pendamping desa.
Kedua, kemudian Gus Halim, saat mencapai ke tahapan output, melalui pelatihan ini, penggiat desa dan tenaga pendamping dapat menyampaikan informasi langsung tentang kebijakan Dana Desa dari rumah ke rumah.
“Ini akan mengasih sebuah dampak jika Dana Desa itu benar-benar hadir di rumah warga, baik infornatif atau langsung dirasakan oleh warga watga,” ungkap Gus Halim.
Saat bulan Maret atau April 2024 yang akan mendatang, ungkap Gus Halim, Kementerian Desa akan melakukan survei persepsi masyarakat terkait pemahaman dan manfaat kebijakan Dana Desa, yang dikoordinasikan oleh Kemendes PDTT bersama Tenaga Pendamping Desa.
“Persepsi positif ini akan diglorifikasi sebagai kerja-kerja yang dilakukan Pendamping Desa,” ungkapan Doktor Honoris Causa dari UNY.
Gus Halim juga menegaskan bahwa persepsi positif ini akan meningkatkan citra dan nilai tenaga pendamping desa dalam pemerintahan selanjutnya.
Akan munculnya Persepsi positif yang muncul dari hasil survei akan menjadi bukti keberhasilan dan efektivitas peran Pendamping Desa yang selalu diperlukan oleh Desa.
Ia juga menegaskan bahwasanya Pendamping Desa tetap menjadi aset penting bagi Desa, bahkan ketika Desa telah mencapai status Mandiri.
Dari pada itu, semakin besar alokasi Dana Desa dan semakin tinggi Indeks Desa Membangun, semakin penting peran pendamping desa dalam mengelola program-program yang berdampak langsung pada masyarakat, selain infrastruktur.
Dan krna itu, pendamping desa lebih berfokus dengan dua kunci penggunaan Dana Desa, yaitu Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Kepala BPSDM Kemendes PDTT sebelumnya, Luthfiyah Nurlaela, memberikan sebuah pengertian bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan tenaga pengajar dalam Program P3PD tahun 2023.
“Target jumlah peserta penggiat desa 103.819 orang yang tersebar 73 Kabupaten pada Lima Provinsi locus P3PD,” kata Luthfiyah.
Jumlah peserta Refreshment Training tersebut secara keseluruhan diikuti oleh 1.752 peserta.
Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa Yusra juga turut hadir, Staf Khusus Nasrun Annahar, Tenaga Ahli Multazamudz Dzikri, Koordiantor Nasional Pendamping, Koordinator Provinsi Jateng dan DI Yogyakarta.
Dan gunanya ada pelatihan ini adalah
1. Pembaruan Pengetahuan
Ketika organisasi atau industri mengalami perkembangan cepat, penting bagi karyawan untuk selalu memperbarui pengetahuan mereka. Refreshment Training membantu karyawan untuk tetap relevan dalam bidangnya dengan memperkenalkan informasi, teknologi, atau praktik terbaru.
2. Peningkatan Keterampilan
Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan sehari-hari. Ini bisa mencakup peningkatan dalam penggunaan perangkat lunak, teknologi, atau bahkan keterampilan interpersonal.
3. Pembaruan Kebijakan dan Prosedur
Organisasi seringkali mengubah kebijakan dan prosedur mereka. Refreshment Training membantu karyawan memahami perubahan ini dan memastikan bahwa mereka selalu beroperasi sesuai dengan pedoman terbaru.
4. Meningkatkan Produktivitas
Dengan memperbarui pengetahuan dan keterampilan karyawan, Refreshment Training dapat membantu meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Karyawan yang terampil dan terinformasi lebih efisien dalam tugas mereka.
5. Keamanan dan Kepatuhan
Di beberapa industri, seperti perbankan atau perawatan kesehatan, pelatihan ulang diperlukan untuk mematuhi peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan privasi.
6. Mengurangi Ketidakpastian
Dalam situasi di mana perubahan signifikan terjadi, seperti perubahan teknologi atau regulasi, Refreshment Training dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan kecemasan di antara karyawan dengan memberi mereka alat dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk beradaptasi.