Bengkulu, repoeblik.com – Peta Pilwakot 2024 bergerak dinamis. Bursa kandidat semakin ramai. Tak hanya bursa calon walikota, bursa calon wakil walikota juga tak kalah hangatnya. Kini bermunculan figur-figur baru calon wakil walikota.
Menariknya, salah satu yang menjadi incaran untuk digandeng menjadi calon wakil walikota adalah figure dari kalangan masyarakat Lembak. Sejumlah nama dari tokoh masyarakat Lembak yang muncul dan sudah terpasang balihonya seperti Bambang Hermanto, Nuzuludin, Mardensi, Herimanto. Nama-nama tersebut berasal dari kalangan anggota DPRD Kota yang memang punya basis massa pemilih.
Salah seorang tokoh masyarakat Lembak, Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd ketika dihubungi membenarkan sejumlah calon walikota ingin mengincar tokoh Lembak.
Menurut Zulkarnain, hal itu wajar sebab jumlah populasi suku Lembak di Kota Bengkulu mencapai 17 – 23 persen. Mereka tersebar di beberapa kecamatan seperti Singaran Pati, Gading Cempaka, Selebar dan Sungai Serut.
“Ada kandidat yang menghubungi, siapa tokoh masyarakat Lembak yang direkomendasikan untuk dijadikan calon wakil walikota. Saya katakan, figure masyarakat Lembak ini banyak. Di DPRD Kota itu saja, banyak dari Lembak. Ada Bambang, ada Nuzuludin, ada Mardensi dan lain-lain,” ujar Zulkarnain yang juga Tokoh NU Bengkulu.
Ketika ditanya apakah dari beberapa nama tersebut ada nama tertentu yang direkomendasikan, Zulkarian mengatakan pihaknya belum sampai sejauh itu. Menurut dia, para kandidat walikota bisa melakukan penilaian sendiri. Siapa figure dari masyarakat Lembak yang dipilih, menurutnya, pasti akan didukung.
“Semua berpotensi karena punya basis massa. Bambang berpotensi, Nuzuludin berpotensi, Mardensi berpotensi. Ada pula Herimanto, ada Suprianto ketua DPRD Kota sekarang. Saran saya, kalau mau mengambil simpati masyarakat Lembak, pilihlah calon wakil dari kalangan masyarakat Lembak,” tukas Zulkarnain sambil tersenyum penuh arti.
Ditanya apakah dirinya sendiri akan maju Pilwakot, Zulkarnain Dali yang juga Rektor UIN Fatmawati Sukarno itu hanya melempar senyum.
“Saya tidak punya keinginan terjun ke politik. Tapi darah saya tidak bisa dipisahkan dari politik. Jadi, kita mengalir saja. Semua sudah ditentukan oleh Allah SWT. Semua punya takdirnya masing-masing,” kata Zulkarnain diplomatis. (*)