Bengkulu – Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan yang sejati baru dimulai. Berbagai peristiwa penting terjadi setelah proklamasi yang memperlihatkan keteguhan semangat rakyat Indonesia dalam menghadapi tantangan. Berikut adalah rangkuman perjalanan sejarah Indonesia pasca 17 Agustus 1945.
1. Pembentukan Pemerintahan dan UUD 1945
Pada 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang yang menghasilkan keputusan penting. Di antaranya, menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden, serta mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara. Pembentukan pemerintahan yang baru ini merupakan langkah awal Indonesia dalam menyusun fondasi negara yang merdeka. Dilansir dari detik.com, langkah selanjutnya adalah pembentukan kabinet pertama Republik Indonesia pada 2 September 1945 yang terdiri dari 16 menteri.
2. Kedatangan Pasukan Sekutu dan NICA
Pasca kekalahan Jepang pada 15 Agustus 1945, Indonesia menghadapi tantangan besar dengan kedatangan pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) bersama NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Kehadiran mereka menambah ketegangan di Indonesia, mengingat rakyat Indonesia baru saja meraih kemerdekaannya. Menurut kumparan.com, pasukan Sekutu dan NICA berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia, yang memicu konflik dengan rakyat yang telah memproklamasikan kemerdekaannya.
3. Pertempuran Surabaya dan Perlawanan Rakyat
Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam perlawanan Indonesia terhadap pasukan Sekutu. Pertempuran ini dipicu oleh tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, pemimpin pasukan Inggris di Surabaya, yang menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan kembali. Peristiwa ini kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan. Dilansir dari kumparan.com, pertempuran ini juga menunjukkan tekad kuat bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.
4. Agresi Militer Belanda I dan Perjanjian Linggarjati
Pada 21 Juli 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I untuk merebut kembali wilayah Indonesia yang telah dimerdekakan. Meskipun Belanda melakukan agresi, Indonesia terus berjuang dengan melawan pasukan penjajah. Di tengah situasi ini, perjanjian Linggarjati yang ditandatangani pada 15 November 1946 memberikan pengakuan terhadap wilayah-wilayah yang berada di bawah kendali Indonesia, seperti Jawa, Madura, dan Sumatra. Namun, perjanjian ini tidak bertahan lama karena pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda. Informasi ini dikutip dari kumparan.com.
5. Konferensi Meja Bundar dan Pengakuan Kedaulatan
Untuk mengakhiri konflik, Konferensi Meja Bundar (KMB) diadakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949. Hasil dari KMB adalah pengakuan kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949. Hal ini menandai berakhirnya perjuangan panjang bangsa Indonesia melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Sumber informasi mengenai KMB dilansir dari kumparan.com.
Kesimpulan
Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, perjalanan menuju kemerdekaan yang sesungguhnya masih panjang. Dari pembentukan pemerintahan yang baru, kedatangan pasukan Sekutu, hingga perjuangan melawan Belanda, bangsa Indonesia menunjukkan semangat juang yang tak kenal lelah. Proses panjang ini akhirnya berujung pada pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada 27 Desember 1949, yang menjadi penanda bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan yang sejati telah berhasil.















