Sanksi Larangan Bermain Bagi Pemain Poprov Sumsel

Sanksi Larangan Bermain Bagi Pemain Poprov Sumsel

Kericuhan terjadi pada pertandingan sepakbola antara PS Palembang dan OKU Selatan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) Sumatera Selatan (Sumsel) XIV di Kabupaten Lahat. Pihak penyelenggara segera bertindak dan menetapkan Sanksi Larangan Bermain untuk para pemain yang terlibat.

Ketua Panitia Disiplin Cabang Olahraga (Cabor) Sepakbola Porprov Sumsel XIV, Faisal Mursyid, menyatakan bahwa setelah kejadian kericuhan tersebut, pihaknya menggelar rapat mendesak pada pukul 12.00 WIB untuk menanggapi situasi tersebut dan menetapkan sanksi kepada para pemain yang terlibat dalam insiden tersebut.

“Kami menganggap serius insiden kericuhan yang terjadi selama pertandingan antara PS Palembang dan OKU Selatan. Rapat kami telah membahas hal ini dengan seksama untuk memastikan tindakan tegas diambil sesuai aturan dan etika olahraga,” ujar Faisal Mursyid.

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa panitia telah melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden tersebut, termasuk mendengarkan keterangan saksi dan menganalisis rekaman video. Berdasarkan hasil investigasi, sanksi akan diberikan kepada para pemain yang terlibat sesuai dengan tingkat keterlibatan mereka dalam kericuhan tersebut.

“Pihak kami akan segera mengumumkan sanksi yang akan diberikan kepada para pemain yang terlibat dalam insiden ini. Sanksi tersebut akan mencakup tindakan disiplin sesuai peraturan yang berlaku dan dapat mencakup larangan bermain untuk beberapa pertandingan ke depan,” tambah Faisal.

Baca Juga:  Sate: Makanan yang Banyak Diminati Orang dan Cara Membuatnya

Pihak panitia juga menegaskan komitmennya untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Porprov Sumsel XIV. Mereka menekankan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap setiap pelanggaran yang mengganggu jalannya pertandingan dan mencoreng citra olahraga.

Para pencinta sepakbola dan masyarakat Sumsel diharapkan untuk tetap mendukung semangat fair play dan sportivitas dalam setiap pertandingan demi terciptanya atmosfer olahraga yang sehat dan positif.

Ketua Panitia Disiplin Cabang Olahraga (Cabor) Sepakbola Porprov Sumsel XIV, Faisal Mursyid, memberikan penjelasan lebih rinci terkait Sanksi Larangan Bermain yang akan diberikan kepada para pemain yang terlibat kericuhan pada pertandingan antara PS Palembang dan OKU Selatan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) Sumatera Selatan (Sumsel) XIV di Kabupaten Lahat.

Faisal Mursyid mengonfirmasi bahwa rapat panitia disiplin telah selesai dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB dan keputusan sanksi telah diputuskan. Namun, ia menegaskan bahwa rincian Sanksi Larangan Bermain akan diumumkan kepada pihak luar secara spesifik. Namun, ia memberikan gambaran umum mengenai sanksi yang akan diberikan kepada para pemain yang terlibat.

“Kami (panitia) baru selesai tadi pukul 12.00 WIB dalam rapat panitia disiplin, jadi rinciannya tidak dapat kami rilis ke pihak luar. Namun, bisa saya sebutkan bahwa sanksinya mencakup larangan bermain dalam jangka waktu beberapa lama, yang meliputi beberapa pertandingan, serta peringatan,” ungkap Faisal Mursyid dilangsir oleh detikSumbagsel pada Rabu (20/9/2023).

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Samisake Kota Bengkulu Tahun 2013

“Sanksi telah diberikan kepada pemain yang terlibat kericuhan. Namun, saya tidak dapat menyebutkan berapa pemain yang terlibat dan menerima sanksi. Ini terkait dengan ketentuan kode etik dari PSSI yang harus kami taati,” jelas Faisal Mursyid.

Faisal menegaskan bahwa kebijakan untuk melindungi privasi pemain yang terlibat merupakan komitmen dari panitia disiplin. Hal ini sejalan dengan etika dan aturan yang berlaku di dunia sepakbola yang menegaskan perlunya menjaga privasi dan integritas individu.

“Privasi pemain merupakan hal yang penting. Kami ingin memastikan bahwa tindakan dan sanksi yang diambil sesuai dengan aturan dan etika olahraga, termasuk menjaga privasi pemain yang terlibat,” tambah Faisal.

“Larangan itu untuk pemain yang terlibat. Aku tidak bisa sampaikan secara detailnya karena itu kode etik kami di PSSI. Hasil sidang tidak boleh kami sampaikan ke pihak lain. Hasilnya hanya disampaikan ke tim atau yang bersangkutan,” jelas Faisal Mursyid.

Faisal juga menyampaikan bahwa dalam kasus ini, telah terjadi perdamaian antara pemain dan wasit yang memimpin laga tersebut. Perdamaian ini mempengaruhi penanganan insiden kericuhan yang terjadi pada Selasa (19/9/2023) dan mencegah agar permasalahan ini tidak sampai ke ranah hukum.

“Kami memandang penting adanya perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat, seperti pemain dan wasit. Dengan adanya perdamaian ini, insiden kericuhan tidak sampai ke ranah hukum. Kami berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang dan semangat sportivitas dapat terus dijunjung tinggi,” tambah Faisal.

Baca Juga:  Puluhan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Menolak Pembongkaran Stadion dan Mendorong Pembentukan Monumen

“Jadi sebelumnya semalam juga sudah ada perdamaian antara wasit dengan pemain. Sudah selesai secara personal dan tidak membawa ini ke ranah hukum,” ungkap Faisal Mursyid.

Faisal juga menyoroti pentingnya memahami dan menghormati keputusan yang diambil oleh wasit dalam sebuah pertandingan. Ia menegaskan bahwa wasit memiliki penilaian sendiri yang harus dihormati oleh seluruh pihak terlibat dalam pertandingan.

“Ya kalau wasit sudah kita mintai keterangan juga kemarin. Wasit kan punya sudut pandang sendiri, wasit juga punya penilaian di dalam suatu pertandingan dan juga sudah menjalankan sesuai aturan,” jelas Faisal, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Sriwijaya FC.

Faisal mengimbau agar semua tim lebih mewaspadai potensi terjadinya kericuhan di pertandingan-pertandingan selanjutnya, khususnya terkait dengan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit. Ia menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan menjalani pertandingan sesuai aturan yang berlaku.

“Untuk pertandingan yang akan datang, kita mengimbau agar tim-tim lebih mewaspadai terjadinya kericuhan atas ketidakpuasan terhadap keputusan wasit. Mari kita junjung tinggi sportivitas dan hormati keputusan pengadil di lapangan,” lanjutnya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan