Bengkulu – Di tengah derasnya arus globalisasi, budaya lokal Indonesia menghadapi tantangan besar. Masuknya budaya asing melalui media sosial dan hiburan digital membuat generasi muda lebih mengenal budaya luar dibanding tradisi daerahnya sendiri. Untuk itu, revitalisasi budaya lokal menjadi hal yang mendesak. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menekankan pentingnya menjaga identitas bangsa melalui pelestarian budaya. (Dilansir dari kemdikbud.go.id)
Revitalisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Pemerintah daerah banyak yang menggelar festival budaya, seperti tari tradisional, musik daerah, dan pameran kuliner khas. Sekolah juga mulai memasukkan muatan lokal dalam kurikulum, sehingga siswa mengenal bahasa daerah, cerita rakyat, dan kesenian tradisional sejak dini.
Menariknya, generasi muda kini mulai menggabungkan tradisi dengan sentuhan modern. Contohnya, musik tradisional dikolaborasikan dengan instrumen modern, atau batik dikreasikan menjadi fashion kontemporer yang diminati pasar internasional. Langkah ini membuat budaya lokal tetap relevan dan tidak dianggap kuno.















