Jakarta, Repoeblik – Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk pensiun di kota kelahirannya, Solo, setelah masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia berakhir. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap usulan untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang beberapa waktu lalu mencuat ke permukaan.
Jokowi, yang kini memimpin negara untuk periode kedua, telah menciptakan banyak perubahan signifikan selama kepemimpinannya. Meskipun belum memutuskan secara resmi untuk menjadi Ketum PDIP, ia tampak memikirkan masa depannya yang lebih tenang di tanah kelahirannya.
Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah Jokowi akan menempati rumah hadiah dari negara yang telah dijanjikan di Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Mengenai hal ini, Kepala Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Slamet, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada progres berarti yang dapat dilaporkan dari lokasi tersebut.
“Terakhir kali, ada pengambilan sampel air di lahan tersebut,” kata Slamet, menunjukkan bahwa proyek rumah hadiah negara tersebut masih dalam tahap awal. Rencana ini pertama kali muncul sebagai tanda penghargaan dari pemerintah kepada Jokowi atas dedikasinya selama menjabat sebagai Presiden.
Rencana untuk menjadikan Colomadu sebagai tempat tinggal pensiun Jokowi akan menjadi kabar yang dinantikan oleh banyak orang. Solo, yang merupakan kota yang telah menjadi saksi perkembangan karier politiknya, juga merupakan tempat di mana Jokowi memulai karier politiknya sebagai Wali Kota. Dengan demikian, keinginan untuk kembali ke akar-akarnya tampaknya menjadi pilihan yang menggoda bagi Presiden Jokowi.
Proyek pemboran di lokasi yang dijanjikan sebagai hadiah rumah negara untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, terus berlanjut. Menurut informasi yang diterima, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah berhasil mengebor hingga kedalaman 16 meter. Hal ini merupakan perkembangan terbaru dalam proyek tersebut.
Kepala Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Slamet, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi tentang progres lebih lanjut selain pencapaian kedalaman bor tersebut. Dia juga menegaskan bahwa wilayah tersebut bukanlah wilayah kesulitan air.
“Ya kedalaman 16 meter, info baru sebatas itu, progres kita belum tahu. Nggak sulit air, masih mudah untuk air masih mudah. 12 meter, 16 meter sudah banyak airnya,” ungkap Slamet, menggambarkan bahwa pasokan air di wilayah tersebut masih mencukupi.
Ketika ditanya mengenai rencana groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk rumah hadiah negara yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, pihak berwenang setempat menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Groundbreaking belum tahu, hasil sampel kita juga nggak tahu, nggak dikasih tahu,” pungkas Slamet.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah merespons usulan untuk menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri. Dalam pernyataannya, Jokowi menyatakan niatnya untuk pensiun dan pulang ke Solo setelah masa jabatannya sebagai Presiden berakhir.
“Saya mau pensiun, pulang ke Solo,” kata Jokowi seusai upacara HUT ke-78 TNI di Monas, Kamis (5/10). Dia juga mengakui bahwa ada banyak tokoh muda yang layak menjadi Ketua Umum PDIP, seperti Puan Maharani dan Muhammad Prananda Prabowo.
Dengan proyek rumah hadiah negara yang masih dalam tahap perkembangan dan keputusan Jokowi untuk masa pensiunnya, perkembangan lebih lanjut di Colomadu dan perjalanan politik Jokowi akan terus menjadi sorotan.
Penulis: Affif Dwi As’ari
Editor : Affif Dwi As’ari