Alaku
Alaku
Alaku
Berita Terkini

Menteri Desa PDTT Pamerkan SDGs Desa di Markas PBB

×

Menteri Desa PDTT Pamerkan SDGs Desa di Markas PBB

Sebarkan artikel ini
Menteri Desa
Menteri Desa PDTT Pamerkan SDGs Desa di Markas PBB - foto dok detik

Jakarta, repoeblik – Pada era yang semakin maju ini, Indonesia sebagai negara yang komitmen pada pembangunan berkelanjutan, berpartisipasi aktif dalam memperkenalkan upaya pelokalan SDGs (Sustainable Development Goals) Desa di forum internasional. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, memamerkan inovasi ini di acara High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023, yang diselenggarakan di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, dari 10 hingga 20 Juli 2023.

Artikel ini akan mengulas mengenai upaya pelokalan SDGs Desa dan bagaimana hal ini dapat membawa perubahan nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. Diskusi ini mencakup pandangan dari Menteri Abdul Halim Iskandar tentang pentingnya pelokalan SDGs, tantangan yang dihadapi dalam meraih tujuan SDGs pada tahun 2030, serta harapan dari Sekjen PBB, Antonio Guterres, dan Presiden Economic and Social Council, Lachezara Stoeva, terhadap komitmen global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Mari kita telaah bersama bagaimana pelokalan SDGs Desa dapat menjadi solusi autentik dan terdepan dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan di lapangan. Selamat membaca!

Baca Juga:  Pesawat Kepresidenan Tiba-Tiba Transit di Bandara Bengkulu, Ada Apa?

Pada tanggal 18 Juli 2023, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar, memperlihatkan upaya pelokalan SDGs (Sustainable Development Goals) di acara High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023 yang berlangsung dari 10 hingga 20 Juli 2023 di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Konsep pelokalan SDGs Desa ini menjadi solusi otentik dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan secara konkret di lapangan. Pada pertemuan tersebut yang dihadiri oleh delegasi dari 196 negara, Indonesia memamerkan pencapaian implementasi SDGs baik di tingkat nasional maupun di tingkat desa. Selama acara, Indonesia juga menjadi tuan rumah seminar dengan tema “Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs”.

Dalam seminar tersebut, Gus Halim, demikian akrab disapa Menteri Abdul Halim Iskandar, menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menghentikan hampir seluruh aspek kehidupan sejak tahun 2020 hingga 2022. Namun, Gus Halim menekankan bahwa SDGs sendiri adalah tujuan pembangunan paling komprehensif yang pernah dipahami oleh manusia.

Baca Juga:  Kualitas Fasilitator sebagai Kunci Keberhasilan Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan

Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan pesimisme tentang tercapainya tujuan-tujuan SDGs pada tahun 2030. Hal ini disebabkan oleh rendahnya indikator pembangunan makro, seperti pertumbuhan ekonomi global yang negatif atau rendah, konflik yang terjadi di beberapa negara, serta terhambatnya pemenuhan fasilitas dasar pendidikan dan kesehatan, serta kerusakan lingkungan yang belum teratasi.

Gus Halim menekankan bahwa seringkali indikator-indikator nasional dan global merupakan hasil dari berbagai kondisi lokal, termasuk di tingkat daerah, desa, komunitas, hingga tingkat keluarga dan individu. Oleh karena itu, pelokalan SDGs Desa hingga tingkat pemerintahan yang terendah menjadi alternatif yang diajukan agar tujuan-tujuan SDGs tahun 2030 dapat tercapai secara efektif dan pembangunan berkelanjutan dapat menjadi kenyataan.

Pada kesempatan tersebut, Sekjen PBB, Antonio Guterres, juga mengajak pimpinan negara untuk mengoptimalkan hasil pertemuan-pertemuan tingkat tinggi yang telah dijalankan, serta mendorong solidaritas dan komitmen politik yang kuat untuk mencapai berbagai mekanisme dan instrumen, termasuk stimulus SDGs senilai USD5 miliar, agar tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030 dapat terwujud.

Baca Juga:  HPBR Dukung Proyek Rp 1 Triliun PT Pelindo untuk Pengerukan Pelabuhan

Presiden Economic and Social Council, Lachezara Stoeva, yang memimpin sidang di ruang sidang Majelis Umum PBB, menambahkan bahwa High-Level Political Forum merupakan platform utama dalam mewujudkan komitmen pencapaian SDGs dan penting untuk menjaga ambisi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030.

Pameran pelokalan SDGs Desa oleh Menteri Gus Halim di Markas PBB menunjukkan komitmen Indonesia dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dan bagaimana upaya ini dapat mempengaruhi pembangunan di tingkat daerah dan desa. Melalui pelokalan SDGs Desa, diharapkan tujuan-tujuan SDGs pada tahun 2030 dapat lebih tercapai secara efektif dan berkelanjutan. Selain itu, penting bagi negara-negara lainnya untuk bersama-sama menjaga ambisi dan komitmen dalam mewujudkan berbagai elemen krusial untuk pencapaian SDGs pada tahun yang ditentukan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *