Jakarta – Pernah memperhatikan dua tombol flush berbeda ukuran di kloset? Ternyata, perbedaan tombol kecil dan besar itu bukan sekadar desain. Keduanya memiliki fungsi khusus yang berkaitan langsung dengan efisiensi penggunaan air.
Dual-flush toilet atau kloset dengan dua tombol flush umumnya ditemukan di atas tangki atau terpasang pada dinding kamar mandi. Tombol yang lebih kecil biasanya digunakan setelah buang air kecil dan menggunakan sekitar 3–4,5 liter air untuk menyiram. Sementara tombol yang lebih besar digunakan setelah buang air besar dengan debit air lebih banyak, yakni sekitar 6–9 liter.
Mengutip Times of India, sistem ini dirancang untuk menghemat air dengan menyediakan dua opsi penyiraman berdasarkan kebutuhan. Dengan begitu, penggunaan air lebih efisien dan ramah lingkungan.
Siapa Pencipta Dual-Flush Toilet?
Dilansir dari News18, konsep dual-flush pertama kali dikenalkan oleh Victor Papanek, seorang warga Amerika, dalam bukunya Design for the Real World pada 1976. Namun, implementasi awalnya justru terjadi di Australia pada 1980.
Hemat Air dan Hemat Biaya
Menurut Forbes, data tahun 2020 dari U.S Environmental Protection Agency (EPA) dan American Water Works Association menyebutkan bahwa penggunaan toilet dua tombol ini bisa mengurangi konsumsi air hingga 20%. Bahkan, diperkirakan dapat menghemat hingga 20.000 liter air per rumah tangga setiap tahun.