Alaku

Anies Baswedan Soroti 3 Hal yang Menjadi Penilaian Publik Jelang Debat Capres

Anies Baswedan Soroti 3 Hal yang Menjadi Penilaian Publik Jelang Debat Capres – foto dok kompas id

Salah satu Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan telah menyoroti 3 hal yang dapat menjadi penilaian publik saat debat capres dan cawapres di lingkungan kampus nantinya. Anies menjelaskan ketiga hal tersebut seperti rekam gagasan, rekam karya dan rekam prestasi. Pernyataan itu disampaikan Anies Baswedan di sela acara ‘Gerakan Bersama Anies Bersholawat’ atau yang disingkat Gema ABW yang berlokasi di Yayasan Ziyadatul Fadhillah, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi. Pada Rabu malam (23/8/2023).

Pada awalnya Anies Baswedan menyampaikan rasa terima kasih kepada Badan Eksekutif Universitas Indonesia (BEM UI) atas undangan tantangan terhadap dirinya untuk melakukan debat secara langsung di ruang kampus dengan Bakal Calon Presiden (Bacapres) lainnya. Karena itu Anies menyambut positif hal itu dan mengucapkan rasa terima kasih kepada BEM UI karena sudah diundang.

Anies sendiri sudah menilai mengenai ruang debat ini bisa membuka penilaian bagi masyarakat Indonesia terhadap para bacapres 2024 nantinya.

Baca Juga:  Menjaga Keseimbangan antara Tren dan Gaya Pribadi

Anies angkat bicara kalau ini adalah saatnya agar masyarakat bisa memberikan penilaian terhadap 3 aspek yang ada yaitu Rekam Gagasan, Rekam Karya, dan Rekam Prestasi. Yang mana Rekam Karya sudah pernah ia lakukan

Ia juga menjelaskan mengenai ketiga gagasan tersebut. Yang pertama adalah Rekam gagasan atau “mind mapping” adalah teknik visualisasi yang digunakan untuk mengorganisir informasi dan ide-ide dalam bentuk diagram berpola. Biasanya dimulai dengan gagasan pusat di tengah, dan cabang-cabang yang menghubungkan ide terkait. Teknik ini membantu memahami dan menghubungkan konsep secara lebih jelas, serta merangsang kreativitas dan asosiasi ide.

Lalu yang kedua adalah Rekam Karya Dalam konteks yang lebih spesifik, istilah “rekam karya” bisa merujuk pada proses mendokumentasikan atau mencatat detail tentang sebuah karya seni, proyek, atau karya kreatif lainnya. Ini bisa termasuk catatan tentang inspirasi, teknik yang digunakan, proses pembuatan, tujuan karya, dan mungkin juga interpretasi atau pesan yang ingin disampaikan melalui karya tersebut. Pencatatan semacam ini dapat membantu seniman atau pencipta memahami perkembangan dan evolusi karya mereka serta memberikan wawasan kepada orang lain yang ingin memahami karya tersebut.

Baca Juga:  Stok Beras di Sumsel Aman Hingga Maret 2024

Dan yang terakhir adalah Rekam Prestasi “Rekam prestasi” merujuk pada proses pencatatan dan dokumentasi prestasi seseorang atau kelompok dalam berbagai bidang seperti pendidikan, pekerjaan, olahraga, seni, dan lainnya. Ini mencakup pencatatan pencapaian, penghargaan, proyek yang telah diselesaikan, atau kontribusi yang signifikan yang telah dilakukan oleh individu atau tim.

Rekam prestasi penting karena dapat memberikan gambaran jelas tentang kemajuan dan keberhasilan sepanjang waktu. Ini bisa membantu dalam mengevaluasi pertumbuhan pribadi atau profesional, mendokumentasikan sejarah pencapaian, serta memberikan bukti konkret dalam situasi seperti pencarian pekerjaan atau aplikasi untuk pendidikan lebih lanjut.

Karena itu Anies Baswedan akan amat menyambut baik acara debat yang akan dilakukan di kalangan mahasiswa dan menurutnya sudah memiliki tanggung jawab secara moral. Ia berharap agar mahasiswa Indonesia bisa terus menjaga kualitas demokrasi di tanah air.
“Rasanya kesempatan seperti itu baik untuk mahasiswa memfasilitasi dan mahasiswa punya tanggung jawab moral, tanggung jawab sejarah sebagai bagian yang ikut memperjuangkan demokrasi Indonesia di tahun ’98, sekarang mereka jadi bagian yang ikut menjaga agar kualitas demokrasi kita menjadi terus lebih baik,” kata Anies dilangsir detiknews.

Baca Juga:  Revisi Aturan ASN Terbaru, Yuk Simak!

Peran mahasiswa dalam demokrasi sangat penting karena mereka memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang kuat dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan partisipatif.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan