Viral! Jemaah Haji Asal Makassar Kenakan Pakaian 15 Lapis Demi Oleh-oleh dan Hindari Kelebihan Bagasi!

Seorang perempuan jemaah haji dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang termasuk dalam kloter pertama bernama Ummi, memilih untuk memakai 15 lapis pakaian ketika pulang ke Tanah Air pada Rabu (5/7/2023). Selain itu, Ummi juga mengenakan 5 lapis celana. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menghindari kelebihan berat bagasi atau kapasitas melebihi batas yang ditentukan.
Video tersebut menjadi viral setelah menyebar luas di berbagai grup WhatsApp (WA) dan platform media sosial (sosmed), terutama TikTok. Dalam video yang beredar, Ummi menyatakan keinginannya untuk melakukan hal tersebut demi memberikan oleh-oleh berupa pakaian dari Tanah Suci kepada keluarganya.
Dia mengatakan, “Saya rela mengalami penderitaan seperti ini (mengenakan pakaian berlapis-lapis), yang penting orang di rumah bahagia mendapatkan oleh-oleh.” Dalam video tersebut, Ummi terlihat duduk di atas anak tangga sambil memegang sebotol air mineral. Rekaman video tersebut dibuat ketika Ummi masih berada di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, saat bersiap pulang ke Tanah Air.
Selain itu, dua rekannya dari rombongan jemaah haji kloter pertama juga terlihat sedang menghitung pakaian yang dipakai oleh Ummi sambil tertawa. Sebagai informasi, berdasarkan peraturan maskapai dan otoritas bandara, bagasi yang dibawa hanya boleh memiliki berat maksimal 32 kg, sementara barang bawaan di atas kabin hanya boleh memiliki berat maksimal 7 kilogram. Jika bagasi melebihi batas tersebut, akan dikenakan biaya sebesar 20 Riyal per kilogram, atau setara dengan Rp 75.000 per kilogram dengan kurs 1 Riyal setara dengan Rp 3.743.
Setelah videonya viral, banyak netizen memberikan dukungan dan apresiasi atas pengorbanan Ummi untuk keluarganya. Banyak yang terinspirasi oleh keikhlasan dan kesetiaan Ummi dalam memberikan oleh-oleh berharga tersebut. Beberapa orang bahkan menawarkan bantuan kepada Ummi untuk mengurangi beban bagasinya atau memberikan sumbangan untuk membayar biaya kelebihan bagasi.
Namun, ada juga beberapa tanggapan negatif yang muncul terkait tindakan Ummi. Beberapa orang mengkritiknya karena dianggap mengabaikan aturan dan mengorbankan kenyamanan dirinya sendiri demi membawa pulang lebih banyak oleh-oleh. Mereka menganggap bahwa aturan pembatasan bagasi memiliki alasan tertentu dan harus dihormati oleh semua jemaah haji.
Sementara itu, pihak maskapai dan otoritas bandara juga memberikan pernyataan bahwa aturan pembatasan bagasi tersebut diberlakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang serta memastikan keseimbangan beban pesawat. Namun, mereka juga mengapresiasi semangat Ummi dalam memberikan oleh-oleh kepada keluarganya dan berjanji akan mempertimbangkan situasi tersebut dengan bijaksana.
Kisah Ummi menjadi topik perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir, menarik perhatian masyarakat terhadap pengorbanan dan cinta seorang ibu untuk keluarganya.
Berita tentang Ummi dan tindakannya yang mengenakan pakaian berlapis-lapis untuk menghindari kelebihan bagasi terus menyebar luas di media. Beberapa media massa nasional dan lokal mulai meliput cerita ini, menceritakan kisah inspiratif tentang dedikasi seorang ibu untuk keluarganya.
Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap kisah Ummi, banyak organisasi dan individu mulai bergerak untuk memberikan bantuan kepada Ummi dan keluarganya. Beberapa toko pakaian, perusahaan, dan komunitas sosial menghubungi Ummi dan menawarkan sumbangan pakaian serta barang-barang kebutuhan lainnya. Selain itu, ada juga kampanye penggalangan dana yang diluncurkan untuk membantu Ummi membayar biaya kelebihan bagasi yang mungkin dia tanggung.
Tidak hanya itu, pihak maskapai juga bereaksi terhadap peristiwa ini. Beberapa maskapai penerbangan menawarkan diskon khusus atau menghapus biaya kelebihan bagasi bagi jemaah haji yang pulang dengan membawa oleh-oleh khusus dari Tanah Suci. Langkah ini diambil sebagai bentuk apresiasi atas kebaikan hati dan pengorbanan para jemaah haji.
Di tengah sorotan media dan perhatian publik yang semakin besar, Ummi tetap rendah hati dan bersyukur atas dukungan yang diterimanya. Dia berharap kisahnya dapat menginspirasi orang lain untuk mengutamakan kebahagiaan keluarga dan mengedepankan kebaikan di dalam segala tindakan.
Kisah Ummi yang mulai dari sebuah video viral di media sosial telah bertransformasi menjadi cerita yang menginspirasi banyak orang. Hal ini menjadi bukti kekuatan cerita nyata dalam mempengaruhi dan menyentuh hati masyarakat secara luas.