Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan beberapa penipuan dengan mengambil alih nomor whatsapp seseorang untuk memperoleh keuntungan. Di beberapa wilayah, bahkan pejabat sekelas gubernur hingga ketua rt, menjadi korban penipuan. Dalam artikel ini, kita akan memberikan beberapa tips hindari penipuan via WA (whatsapp), yang marak akhir-akhir ini, dengan beberapa modus penipuan.
Modus Penipuan via WA
Dikutip dari kompas, ada beberapa modus penipuan via WA, yaitu:
Penipuan resi dari pihak ekspedisi
Modus penipuan via WA pertama adalah penipuan resi dari kurir atau ekspedisi pengirim paket. Pada modus ini, pelaku berpura-pura menjadi kurir untuk mengantarkan paket dengan mengirimkan file dengan format APK (Android Package Kit) yang bertuliskan “foto resi”.
Penipuan tagihan PLN
Selain modus penipuan resi, penipuan lainnya yang juga via WA yaitu penipuan dengan mengirimkan tagihan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Penipuan berkedok undangan pernikahan online
Modus penipuan via WA lain, adalah dengan mengirimkan undangan pernikahan online kepada korban.
Dalam aksi ini, pelaku mengirimkan pesan berupa file APK yang diberi nama “Surat Undangan Pernikahan Digital” yang dikirimkan via WA.
Setelah mengirim undangan palsu tersebut, pelaku akan mengarahkan korbannya membuka pesan tersebut.
Pelaku akan beralasan meminta korban untuk bisa hadir dalam acara pernikahan, dengan cara meminta korban mengunduh file tersebut.
Penipuan dengan klik link tertentu
Selanjutnya, yaitu pelaku mengirim link atau tautan yang mengarah pada sebuah sebuah laman.
Pelaku akan berpura-pura menjadi pihak yang dirugikan atas unggahan dari korban di media sosial.
Tak hanya itu, pelaku juga menyebutkan bahwa korban telah membagikan produk milik pelaku tanpa izin melalui Instagram.
Kemudian pelaku mengirim tautan dari unggahan yang dipermasalahkan.
Pelaku kemudian mengatakan, untuk mencegah Instagram korban diblokir, pelaku meminta agar unggahan tersebut dihapus dalam waktu 24 jam.
Jika tidak, pelaku akan melaporkan korban ke polisi sesuai UU Merek dan Indikasi Geografis Pasal 100 Ayat (1) dan (2).
Penipuan surat tilang online
Modus penipuan berikutnya adalah penipuan dengan mengatasnamakan pihak polisi yang mengirimkan surat tilang.
Dalam aksinya, pelaku akan mengirimkan file APK bernama “Surat Tilang-1.0” dan meminta korban untuk mengunduh file tersebut.
Setelah dibaca, pelaku kemudian meminta korban untuk mendatangi kantor polisi terdekat.
Seperti modus penipuan file APK lainnya, bagi korban yang sudah mengunduh file APK tersebut, maka saldo atau m-banking bisa ludes secara tiba-tiba.
Tips Hindari Penipuan via WA
Penipuan via WA dan platform pesan lainnya semakin umum dan canggih.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari penipuan via WA:
- Verifikasi Identitas Pengirim Pesan
- Jangan terburu-buru dalam merespons pesan dari sumber yang tidak dikenal atau yang meminta informasi pribadi. Verifikasi identitas pengirim sebelum memberikan informasi sensitif.
- Waspadai Permintaan Informasi Pribadi
- Jangan memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening bank, kata sandi, nomor kartu kredit, atau data penting lainnya melalui pesan WhatsApp atau media sosial.
- Periksa URL dan Tautan dengan Hati-Hati
- Jangan klik tautan atau URL yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak dikenal. Periksa alamat webnya sebelum mengklik, dan pastikan itu adalah situs yang sah.
- Perhatikan Tanda-Tanda Penipuan
- Waspadai tanda-tanda umum penipuan, seperti penawaran terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, tekanan untuk bertindak segera, kesalahan bahasa atau ejaan, dan permintaan pembayaran cepat.
- Gunakan Pengaturan Privasi WhatsApp dengan Bijak
- Sesuaikan pengaturan privasi Anda di WhatsApp untuk membatasi siapa yang dapat melihat informasi Anda, seperti foto profil, status, dan info kontak.
- Hindari Berbagi Kode Verifikasi OTP
- Jangan pernah berbagi kode OTP (One Time Password) yang Anda terima melalui SMS atau pesan dengan siapa pun, bahkan jika mereka mengaku dari bank atau lembaga resmi.
- Periksa Informasi Penawaran atau Promosi
- Jika Anda menerima penawaran atau promosi melalui WhatsApp, periksa kebenaran dan keabsahan penawaran tersebut langsung dari situs web resmi perusahaan terkait.
- Hindari Menerima Tawaran yang Tidak Diminta
- Jangan menerima tawaran, hadiah, atau promo yang tidak Anda minta atau tidak Anda ikuti kontesnya. Ini bisa jadi modus penipuan.
- Gunakan Keamanan Verifikasi Dua Langkah (2FA)
- Aktifkan verifikasi dua langkah di WhatsApp untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra dan memastikan hanya Anda yang dapat mengakses akun Anda.
- Laporkan Penipuan kepada Pihak Berwenang
- Jika Anda mengalami atau mencurigai penipuan, laporkan ke pihak berwenang setempat dan berikan bukti yang Anda miliki.
- Edukasi dan Diskusi Keluarga
- Ajarkan keluarga Anda tentang potensi risiko penipuan online dan bagaimana mengidentifikasi serta menghindari penipuan tersebut.
Penting untuk selalu tetap waspada, mengedukasi diri sendiri, dan membagikan informasi tentang penipuan kepada orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda ragu atau tidak yakin, selalu lebih baik untuk berhati-hati daripada menjadi korban penipuan.
Tips dari Penulis
Ada beberap tips dari penulis untuk menghindari penipuan via WA:
- Membedakan jenis file
Penulis menyarankan, agar pembaca jangan pernah mengklik jenis file dokumen APK, karena apapun nama file tersebut, jenis file tidak bisa diubah tetap APK.
- Mengabaikan kiriman file
Atau, jika anda tidak bisa membedakan jenis file, anda bisa juga mengabaikan setiap dokumen yang masuk via WA.
- Tidak menanggapi nomor baru
Penulis juga menyarankan untuk tidak menanggapi nomor yang tidak tersimpan di kontak anda.