Festival Tabut merupakan salah satu perayaan unik dan bersejarah di Indonesia, khusunya di provinsi Bengkulu. Bukan hanya sekedar acara keagamaan, Festival Tabut juga menjadi simbol pemersatu antar berbagai keberagaman suku, agama, dan budaya yang ada di provinsi Bengkulu. Dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana Festival Tabut tidak hanya menjadi perayaan spiritual, namun juga sebagai sarana untuk memupuk kerukunan dan kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Bengkulu.
Tabut merupakan budaya untuk memperingati Tahun Baru Hijriah sekaligus serangkaian kegiatan upacara ritual tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati tragedi Karbala yang terjadi pada abad ke-7 Masehi untuk mengenang wafatnya Husain bin Ali cucu dari Nabi Muhammad SAW, serta untuk mengenang kejayaan Islam pada masa itu. Tabut itu sendiri merupakan replika atau miniatur peti mati yang digambarkan sebagai simbol penghormatan terhadap Imam Husain dan perjuangannya melawan ketidakadilan. (Siroy & Ririn, 2022).