“Dan ini adalah peluang yang bagus. Desa wisata kita yakini bisa menciptakan lapangan kerja dan kita harapkan muda-mudi desa ini tetap tinggal di desa, berkarya dan membangun desa. Oleh karena itu, kita harus berikan banyak potensi dan kesempatan baru bagi generasi muda untuk tetap berkarya di desa, dan mengembangkan desa,” ujarnya.
Selain itu juga, yang juga menjadi tantangan desa sebagai pemasok rantai pariwisata adalah konsistensi, kualitas, dan kuantitas. Artinya pengelola desa wisata harus dapat memiliki kemampuan mempertahankan kualitas yang sudah dibangun serta bisa memenuhi kebutuhan industri perhotelan maupun restoran.
“Bagaimana di kelembagaannya itu kita bisa pastikan ada standard tertentu yang bisa terjaga. Jadi memang butuh penyalur, perlu ada suatu konsep yang bisa memastikan kualitas dan kuantitasnya terjaga,” ujar Angela, dalam pesannya untuk memajukan desa wisata.















