Solskjaer Akui Kesalahan Memulangkan Ronaldo ke Manchester United
Jakarta – Ole Gunnar Solskjaer mengakui bahwa memulangkan Cristiano Ronaldo ke Manchester United merupakan keputusan yang kurang tepat. Menurutnya, kehadiran Ronaldo menambah ketegangan di ruang ganti tim.
Ronaldo kembali ke MU pada 2021 setelah meninggalkan Juventus, yang menjadi periode keduanya berseragam Setan Merah. Pada awalnya, Ronaldo tampil mengesankan dengan mencetak 24 gol dan tiga assist dari 38 pertandingan di semua kompetisi.
Namun, masa-masa indah itu tidak bertahan lama. Musim pertama Ronaldo diakhiri dengan pemecatan Solskjaer pada bulan Oktober, di mana Ralf Rangnick masuk sebagai pelatih baru, tetapi situasi tidak banyak berubah.
Di musim kedua, Ronaldo terlibat perselisihan dengan Erik ten Hag dan akhirnya memilih untuk meninggalkan klub di akhir tahun 2022, sebelum bergabung dengan Al Nassr. Kepergian Ronaldo disertai dengan wawancara kontroversial dengan Piers Morgan, di mana ia mengkritik Ten Hag dan klub secara terbuka.
Solskjaer mengungkapkan bahwa ia memiliki peran dalam keputusan memulangkan Ronaldo, karena saat itu pemain asal Portugal itu juga diincar oleh Manchester City. “Kami tidak bisa membiarkannya pindah ke Manchester City, sebab dia mungkin bisa mencetak lebih banyak gol di sana,” ujar Solskjaer.
Ia menambahkan, meski Ronaldo memberikan kontribusi dengan menjadi pencetak gol terbanyak, kehadirannya mungkin membuat beberapa pemain lain merasa minder. “Mungkin ada beberapa pemain lain yang merasa jadi minder karena Ronaldo datang dengan status superstar,” kata Solskjaer.
Dengan semua kejadian tersebut, Solskjaer mengakui bahwa keputusan untuk memulangkan Ronaldo berdampak pada dinamika ruang ganti, dan ia berharap tim dapat belajar dari pengalaman tersebut.
