Menurut Hasan, prosesi ini dimulai dengan Presiden Prabowo membunyikan lonceng satu kali, diikuti oleh semua anggota kabinet yang menundukkan kepala untuk berdoa. Setelah doa selesai, lonceng berbunyi dua kali sebagai tanda bahwa makan bersama bisa dimulai. Semua anggota kabinet pun serentak meneriakkan “selamat makan.”
Kedisiplinan yang Ditekankan
Makan tidak hanya dimulai dengan baik, tetapi juga diakhiri secara serentak. Prabowo kembali membunyikan lonceng untuk menandakan berakhirnya waktu makan. “Ketika lonceng berbunyi sekali, semua berhenti dan berdoa setelah makan. Lalu lonceng berbunyi dua kali sebagai tanda akhir dari doa, dan semuanya meneriakkan ‘terima kasih’,” ujar Hasan.
Prosesi makan siang diikuti dengan cara yang sama, kali ini dipimpin oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasan menegaskan bahwa pengalaman ini sangat mengesankan dan menunjukkan nilai kebersamaan serta kedisiplinan.
Pembentukan Karakter
“Walaupun hanya berlangsung selama dua hari, kami bisa merasakan pembentukan karakter dan semangat korps yang ditanamkan di Akmil. Ini adalah waktu yang penting untuk menyerap energi para patriot bangsa dan menjaga kesetiaan pada tujuan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.