Penyebab Kematian SPN Polda Lampung, Pihak Keluarga Tolak Autopsi

Penyebab Kematian SPN Polda Lampung, Pihak Keluarga Tolak Autopsi – foto dok detiknews

Pihak keluarga telah mengantarkan Advent Pratama Telaumbauna, ke siswa SPN Polda Lampung ke tempat peristirahatan terakhir. Ia meninggal setelah selesai pembinaan fisik. Karena itu kematian Advent memberikan duka mendalam bagi keluarganya. Sebab ia berangkat untuk menjalani pembinaan dengan kondisi sehat.

Ifon, selaku ayah Advent merasa adanya kejanggalan dari kematian putranya tersebut. Sebab, yang ia ketahui Advent tidak memiliki riwayat penyakit apa pun saat mengikuti pendidikan polisi. Karena itu baginya tidak masuk akal.

Menurut Ifon sendiri, tidak mungkin jika anaknya bisa diterima menjadi calon polisi jika dalam tes mempunyai riwayat penyakit. Hal itulah yang membuat ia bingung dengan kondisi terakhir yang dialami putranya sebelum meninggal.

Sebelum itu juga, pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung menyatakan Advent dalam awal pemeriksaan telah dinyatakan sakit. Advent juga sempat mengalami koma sebelum akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga:  Duel Maut di Empat Lawang, Sumatera Selatan, Balap Liar dan Dendam Lama

Pihak RS Bhayangkara juga sempat ingin melakukan autopsi tapi pihak keluarga menolak. Menurut pengakuan keluarga Advent mereka ragu dengan hasil dari autopsi di rumah sakit polisi tersebut.

Paman dari Advent, Rahmat Telaumbauna mengatakan kalau alasan pihak keluarga memutuskan autopsi sendiri karena awalnya mereka tidak boleh melihat jenazah almarhum.

“Iya kebetulan saya yang mengurusi jenazah waktu di RS Bhayangkara Polda Lampung, disana saya tidak diizinkan untuk melihat keseluruhan jenazahnya, hanya boleh lihat badannya saja, itu saya dilarang sama pihak rumah sakit,” kata dia, Jumat (18/8/2023) dilangsir detiknews.

Karena kekecewaan itulah membuat pihak keluarga Advent membawa jasadnya ke Medan. Setelah jenazah tiba, keluarga Advent langsung dibawa ke RSU H Adam Malik di Medan, Sumatera Utara. Untuk langsung di autopsi. Sebelum Autopsi pihak keluarga juga sudah melihat jasad korban secara langsung, mereka menemukan beberapa luka di jasad siswa SPN Kemiling Polds Lampung tersebut.

Baca Juga:  Viral! Seorang Bule Bikin Onar Paksa Buka Pintu Pesawat! Berujung Diusir Awak Kabin!

Bahkan rumah sakit kelas A miliki Kementerian Kesehatan tersebut tidak bisa memberikan keterangan terkait dengan hasil autopsi tersebut. Pihak RSU Adam Malik mengatakan kalau hanya pihak kepolisian yang boleh mempublikasikan hasil autopsi tersebut.

Karena itu pihak keluarga langsung menyemayamkan Advent di rumah orang tuanya di Pulau Nias. Setibanya di sana Almarhum disambut dengan tangisan haru keluarga penuh duka.

Polda Lampung langsung menanggapi terkait informasi yang diterima oleh pihak keluarga Advent Pratama Telaumbauna, Siswa SPN Kemiling Polda Lampung yang meninggal ketika sedang mengikuti pendidikan. Polisi menegaskan akan mendalami infornasi yang didapat melalui keluarga Advent.

Kombes Umi Fadilah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung. Mengatakan bahwa info-info yang telah disampaikan oleh pihak keluarga Advent akan terus didalami. Hal tersebut masih terus diselidiki oleh pihak Bidpropam Polda Lampung.

Baca Juga:  12 Unit Bus Trans Musi Terbakar

Sebagai Informasi yang didapat, ini telah disampaikan oleh Paman Advent. Katanya Advent sempat menerima penyiksaan dari senior sebelum akhirnya meninggal dunia. Setelah lebih ditelusuri oknum tersebut berinisial Brigadir I.
“Kami mendapatkan informasi bahwa si Advent tidak meninggal normal, bukan karena terjatuh tapi itu dia sebenarnya karena perlakuan yang namanya Brigadir I bersama teman-teman,” kata Rahmat.

Menurut Rahmat melalui informasi yang ia dapat, kalau Brigadir I melakukan penganiayaan kepada Advent dengan cara dibanting dan tidak diperbolehkan untuk makan.

Jadi, brigadir I itu membanting badannya si Avent dan setelah itu mereka siksa dan mereka mengatakan tidak usah dikasih makan. Tapi itu kita belum jelas apa benar atau tidak

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan