Sebelum kita bertawakal kepada Allah SWT, manusia diwajibkan untuk berikhtiar. Ikhtiar sendiri sama dengan sebuah upaya atau usaha yang kita lakukan.
Dikutip buku Hakikat Ilmu Tasawuf susunan Dr H Abd Rahman, ikhtiar berasal dari bahasa Arab ikhtaara yang artinya memilih. Dengan istilah, ikhtiar yang dapat dimaknai sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan di kehidupnya, baik dari segi material, spiritual, kesehatan, dan masa depannya.
Perintah berikhtiar tercantum dalam surat Ar Ra’d ayat 11, Allah SWT berfirman:
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Lantas, mengapa manusia diwajibkan berikhtiar?
Dijelaskan dalam buku La Tahzan Innallaha Ma’ana oleh K H Choer Affandi, Manusia diwajibkan untuk berikhtiar karena ikhtiar adalah bagian dari usaha dan usaha adalah salah satu cara yang diberikan kepada manusia untuk mencapai tujuan dan meraih hasil yang diinginkan. Ikhtiar adalah tindakan sungguh-sungguh, usaha, dan upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan, tanpa mengabaikan peran Tuhan atau nasib.
Inilah beberapa alasan mengapa manusia diwajibkan untuk berikhtiar:
1. Kehendak Tuhan:
Dalam banyak keyakinan dan agama, dianggap bahwa manusia diberikan kebebasan berpikir dan bertindak. Ikhtiar adalah bagian dari pengejawantahan kebebasan tersebut, dan dengan berikhtiar, manusia berpartisipasi aktif dalam merencanakan dan mengarahkan hidup mereka.
2. Tanggung Jawab dan Usaha:
Manusia memiliki tanggung jawab untuk berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan hidupnya. Berikhtiar adalah wujud dari usaha dan tanggung jawab ini.
3. Pengembangan Potensi:
Melalui ikhtiar, manusia mengembangkan potensi dan keterampilan mereka. Usaha dan upaya yang diinvestasikan dalam ikhtiar dapat membantu manusia tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik.
4. Mengatasi Rintangan:
Ikhtiar membantu manusia menghadapi dan mengatasi rintangan serta hambatan yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan. Dengan berikhtiar, manusia mencari solusi dan strategi untuk mengatasi tantangan.
5. Mencapai Hasil:
Ikhtiar adalah sarana untuk mencapai hasil yang diinginkan. Manusia bekerja keras dan berusaha untuk mencapai tujuan dan impian mereka, dan ikhtiar adalah cara untuk mewujudkannya.
Fungsi berikhtiar, atau berusaha sungguh-sungguh, adalah sangat penting dalam kehidupan manusia. Ini melibatkan tindakan aktif, upaya, dan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan meraih hasil yang diinginkan. Berikhtiar memiliki beberapa fungsi penting.
• Mewujudkan Tujuan: Berikhtiar membantu manusia mewujudkan tujuan dan impian mereka. Dengan melakukan tindakan dan upaya nyata, manusia memiliki peluang lebih besar untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
• Mengembangkan Keterampilan: Upaya sungguh-sungguh melibatkan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan. Melalui proses ikhtiar, manusia belajar mengatasi hambatan, mencari solusi, dan mengasah kemampuan mereka.
• Mengatasi Rintangan: Hidup tidak selalu berjalan mulus, dan berikhtiar membantu manusia menghadapi dan mengatasi rintangan yang mungkin muncul. Dengan berusaha, manusia dapat mencari cara-cara kreatif untuk mengatasi tantangan dan hambatan.
• Peningkatan Kesejahteraan: Berikhtiar dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan pribadi dan masyarakat. Usaha dan hasilnya dapat berdampak positif pada kondisi kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
• Membentuk Karakter: Upaya sungguh-sungguh membentuk karakter dan kepribadian manusia. Hal ini melibatkan kedisiplinan, kerja keras, tekad, dan ketekunan, yang pada akhirnya membentuk individu yang tangguh dan berdaya.
• Peningkatan Kepercayaan Diri: Berikhtiar dengan sukses dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Melihat hasil dari usaha yang telah dilakukan dapat memberikan kepuasan dan keyakinan pada diri sendiri.
• Pertanggungjawaban: Melakukan usaha adalah wujud tanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Ini menunjukkan keseriusan untuk mencapai tujuan dan memberikan contoh positif kepada orang lain.
• Harmoni dengan Prinsip Agama: Dalam banyak keyakinan agama, berikhtiar adalah bagian dari ketaatan kepada Tuhan. Melalui usaha sungguh-sungguh, manusia menjalankan perintah agama untuk bekerja keras, merencanakan, dan menjalani hidup secara bertanggung jawab.
Penting untuk diingat bahwa hasil akhir tetaplah di tangan Tuhan. Meskipun berikhtiar, manusia tetap perlu berserah diri kepada kehendak Ilahi dan bersyukur atas segala hasil yang diperoleh.